Sebuah Kendaraan Lapis Baja Hancur dan Enam Tentara Mesir Tewas Dalam Serangan Bom di Sinai

MESIR (jurnalislam.com) – Setidaknya enam tentara Mesir tewas di Semenanjung Sinai, dalam serangan terbaru yang menargetkan pasukan pemerintah di wilayah yang tengah bergolak di bagian timur.

Sebuah bom diledakkan di pinggir jalan dari jarak jauh pada hari Minggu (19/10/2014) saat kendaraan lapis baja yang bertanggung jawab untuk melindungi pipa gas alam lewat, kata sumber-sumber.

Ratusan tentara dan polisi telah tewas dalam serangan yang terjadi sejak penggulingan Presiden Mohamed Morsi oleh militer pada bulan Juli tahun lalu.

Sebulan setelah penggulingan Morsi, tentara meluncurkan kampanye militer untuk membasmi milisi yang telah menembus wilayah Sinai, akibat kekosongan keamanan selama tidak adanya kestabilan politik.

Sebagian besar serangan ini, diklaim oleh Ansar Beit al-Maqdis, faksi mujahidin  paling aktif di Mesir, termasuk percobaan pembunuhan yang menargetkan menteri dalam negeri di Kairo tahun lalu.

Serangan ini sebagian besar menargetkan polisi dan tentara dan mengatakan akan berusaha untuk membalas tindakan keras polisi terhadap pendukung Morsi, yang menyebabkan lebih dari seribu tewas dalam bentrokan jalanan, dan ribuan lainnya ditahan.

Serangan terbaru terjadi di Sinai saat gejolak mahasiswa di beberapa kampus di seluruh Mesir terus berlangsung meningkatnya langkah-langkah keamanan dan penahanan ratusan rekan mereka.

Media lokal melaporkan pada hari Minggu bahwa senjata gas air mata ditembakkan oleh polisi ke arah kerumunan mahasiswa pro-demokrasi di Minya University di Mesir atas.

Bentrokan juga dilaporkan telah meletus antara mahasiswa dan aparat keamanan di universitas di distrik pusat Tanta. Al Jazeera tidak dapat secara independen memverifikasi laporan-laporan ini.

Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pelajar, yang erat berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, telah memobilisasi protes setiap hari sejak tahun ajaran sebelumnya.

Ribuan mahasiswa dipenjarakan tahun lalu, di antaranya lebih dari 900 tetap di balik jeruji besi. Setidaknya 19 mahasiswa telah tewas dalam kekerasan itu. [ded412/Aljazeera]

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.