Saudi Arabia Juga Melakukan Tes Kandungan Daging Babi Pada Chocolate Cadbury

 ARAB SAUDI (jurnalislam.com) – Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan mereka sedang menguji cokelat Cadbury untuk memastikan ada tidaknya jejak DNA babi setelah dua produknya di Malaysia ditemukan mengandung DNA babi.

The Saudi Food and Drug Authority (SFDA) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situsnya pada hari Sabtu (31-05-2014), bahwa mereka telah mengambil sampel dari cokelat Cadbury dari pasar lokal untuk menguji kontaminasi.

Sebuah pernyataan yang mengutip Dr. Salah Al – Maiman, wakil presiden bidang pangan SFDA, menjelaskan bahwa produk yang diuji tidak termasuk produk Cadbury yang diproduksi di Malaysia, dan diimpor dari negara lain seperti Mesir dan Inggris.

Skandal bahan yang ditemukan di cokelat Cadbury Malaysia telah mendorong kemarahan beberapa kalangan kelompok Muslim di negara itu, yang segera menyerukan boikot pada semua produk yang dibuat oleh perusahaan Cadbury dan perusahaan induknya, Mondelez.

Pihak berwenang Malaysia menemukan DNA babi di Cadbury Dairy Milk Hazelnut dan Cadbury Roasted Almonds.

Pernyataan dari Saudi tersebut juga mengatakan bahwa SFDA berhubungan dengan pemerintah Malaysia mengenai pengujian.

Pihak berwenang Malaysia telah memperingatkan bahwa masih belum jelas apakah kontaminasi dari dua varietas cokelat tersebut adalah kesalahan Cadbury atau hasil dari "faktor eksternal."

"Masyarakat perlu memahami bahwa kita tidak bisa langsung mengambil tindakan terhadap Cadbury ketika belum terbukti kuat apakah kontaminasi terjadi di pabrik itu sendiri atau terjadi karena faktor eksternal," kata Othman Mustapha, direktur jenderal Departemen Pembangunan Islam Malaysia, atau JAKIM.

Cadbury Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka telah menarik dua produk tersebut sebagai tindakan pencegahan dan bahwa mereka tidak punya alasan untuk percaya bahwa ada konten babi lain yang terkait dalam makanan lainnya.

"Kami percaya dengan sertifikasi halal kami dan kami memiliki tingkat standar label produk tertinggi," katanya.

Pada hari Jumat, Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, mengatakan bahwa mereka juga menguji produk Cadbury untuk memeriksa bahwa produk tersebut, apakah telah memenuhi standar Islam. (ded412/aljazeera)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.