JAKARTA (Jurnalislam.com) – Dikunjungi Presiden Jokowi di Gedung Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/12/2014), Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Jokowi membahas bahaya terorisme dan radikalisme termasuk Islamic State of Irak and Syria (ISIS) yang pada Ramadhan lalu mendeklarasikan Khilafah Islam.
Said Aqil Siradj pun menyambut baik dan mengaku sepakat dengan gagasan presiden terkait pemberantasan terorisme. Said meminta masyarakat tidak bersimpati dengan apa yang dilakukan ISIS selama ini. "Bahaya ISIS jangan sampai mendapat simpati dan dukungan. Walaupun sudah ada ribuan," kata dia.
Selain itu, dengan penuh tendensi Said juga mengatakan bahwa ISIS bukan pejuang, tapi petualang. "Kami anti terorisme dan radikalisme, apalagi ISIS. ISIS itu bukan pejuang, tapi petualang," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Said Aqil juga mengucapkan Selamat Hari Natal bagi umat Nashrani. Seperti diketahui, saat ini tokoh-tokoh Islam tengah gencar menghimbau kepada umat Islam untuk tidak terlibat dalam perayaan Hari Natal karena bertentangan dengan aqidah Islam. Namun sepertinya hal itu tidak berpengaruh bagi seorang Said Aqil Siradj yang juga pernah memberi pernyataan kontroversial bahwa Syiah menurutnya tidak sesat.
Ally | CNN | Jurniscom