Rektor UGM Minta Pemerintah Pertimbangkan Kembali Rencana Impor Rektor

Rektor UGM Minta Pemerintah Pertimbangkan Kembali Rencana Impor Rektor

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Rektor Univeristas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Rabu (7/8). Usai menemui Wapres, Panut menuturkan, kedatangannya untuk menyampaikan undangan kepada Wapres Jusuf Kalla untuk menghadiri Kongres Pancasila ke-11 di UGM pada 15 Agustus mendatang.

Selain itu, ia mengaku, persoalan impor rektor ini juga didiskusikan bersama Wapres Jusuf Kalla. Kepada wartawan di Istana Wapres, Panut meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana kebijakan impor rektor dari luar negeri untuk perguruan tinggi negeri (PTN).

Menurutnya, merekrut rektor asing tidak akan langsung otomatis meningkatkan ranking PTN dalam peringkat dunia.

Sebab, penilaian sebuah PTN untuk masuk pemeringkatan dunia ditentukan banyak faktor yang mencakup kemajuan kualitas pendidikan PTN itu sendiri. Namun, Panut tidak secara tegas menolak maupun menerima rencana perekrutan rektor asing tersebut.

“Kalau saya tidak menjawab setuju atau tidak, ya mari kita pikirkan masak-masak bahwa kualitas pendidikan kita cepat maju, daripada kemajuan itu dinilai dari pihak mana pun, ya posisinya bagus,” ujar Panut kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (7/8).

Panut menjelaskan, secara prinsip, ia memahami tujuan impor rektor asing tersebut bagian dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi nasional. Bahwa, untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di tingkat dunia, juga perlu dengan memperbaiki semua lini pendidikan di Indonesia.

Menurutnya, agar bisa menembus ranking di dunia, harus PTN di Indonesia harus memenuhi indikator-indikator penilaian dalam perankingan. Mulai dari banyaknya jumlah publikasi jurnal internasional, penelitian yang berkualitas dan juga peralatan yang mendukung penelitian berkualitas.

“Itu kan sangat jelas apa yang dinilai, skoring-nya itu item-item-nya apa saja, kita kan sudah tahu. Dan sekarang kita pun sudah melakukan di hal-hal semacam itu yang terkait dengan kualitas pendidikan kita,” ujar Panut.

sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.