ARAB SAUDI (Jurnalislam.com) – Pemimpin Syiah Irak, Muqtada al-Sadr, melakukan kunjungan langka ke Arab Saudi, dimana dia bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan pejabat lainnya, Aljazeera melaporkan Senin (31/7/2017).
Kantor Sadr mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Ahad (30/7/2017), mengatakan bahwa dia telah diundang ke kerajaan tersebut.
Dia disambut oleh Thamer al-Sabhan, mantan duta besar Arab Saudi untuk Irak, saat dia tiba di kerajaan pada hari Ahad.
Sadr, yang terakhir mengunjungi Arab Saudi pada tahun 2006, menghadiri “diskusi tentang kepentingan bersama” selama kunjungannya ke kota pelabuhan Laut Merah Jeddah, kantor berita negara Saudi SPA melaporkan.
“Kami sangat senang dengan apa yang kami temukan sebagai terobosan positif dalam hubungan Saudi-Irak, dan kami berharap ini adalah awal dari berkurangnya perselisihan sektarian di wilayah Arab-Islam,” sebuah pernyataan dari kantor Sadr mengatakan.
Irak dan Arab Saudi bulan lalu sepakat untuk membentuk dewan koordinasi untuk meningkatkan hubungan strategis sebagai bagian dari upaya menyembuhkan hubungan yang bermasalah antara tetangga Arab.
Arab Saudi membuka kembali kedutaan besarnya di Baghdad pada tahun 2015 setelah istirahat 25 tahun.
Pada bulan Februari tahun ini, Adel al-Jubeir melakukan kunjungan yang jarang ke Baghdad, menandai kunjungan resmi pertama oleh seorang menteri luar negeri Saudi ke Irak sejak tahun 1990.
Irak berada di garis patahan antara Syiah Iran dan monarki-monarki Teluk Arab yang diperintah Muslim.
Arab Saudi prihatin dengan pengaruh Iran di Irak, yang mendukung pasukan ekstrim Syiah yang memerangi kelompok Islamic State (IS) di sana.
Sadr termasuk di antara mereka yang menyerukan agar pasukan Syiah Iran dibubarkan.