LOMBOK TIMUR (Jurnalislam.com) – Gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter pada Ahad (5/8/2018) telah merusak banyak fasilitas umum di Lombok, diantaranya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Sembalun Lombok Timur. Atap, pagar beserta beberapa bagian tempok ambruk akibat gempa.
Dari pantauan Islamic News Agency (INA), Puskesmas telah dikosongkan padahal perannya sangat vital di tengah kondisi pasca gempa.
Menurut tenaga Medis dari Laznas LMI Dokter Afifah Dzakiyah, meski telah banyak klinik medis darurat yang didirikan, tanpa adanya puskesmas pelayanan medis menjadi terganggu.
“Tanpa Puskesmas pelayanan terganggu meski telah dialihkan ke Puskesmas pembantu atau klinik darurat, sebab fasilitas menjadi berkurang ketimbang di Puskesmas, dan banyak yang tidak bisa dicover oleh klinik darurat,” terang Dokter Afifah yang telah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Sembalun.
Selain itu, kendala dari pihak Puskesmas yang masih bertugas ialah penyebaran pasien yang menjadi tidak terpusat dan tidak terdata.
“Warga kebingungan mencari tempat berobat yang terpadu dan terpusat, sementara persebaran klinik-klinik darurat yang didirikan berbagai NGO dan lembaga lain juga belum terdata, hal itu menyulitkan pihak puskesmas untuk mengetahui penyakit yang tersebar dan juga melakukan tindakan,” ungkap Dokter Afifah.
Dokter Afifah menambahkan, dalam pengungsian, penularan penyakit akan lebih mudah karena para pengungsi tinggal dalam satu tenda besar.
“Dalam tenda besar, penyakit mudah menular, terlebih penyakit kulit dan penyakit lain karena faktor kebersihan yang kurang terjaga, tenda pengungsi di halaman rumah pun, banyak yang dekat dengan saluran air yang tidak terjaga kebersihannya,” pungkas Dokter Afifah.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid | INA