“Dia mengganti magazinenya sebanyak tujuh kali, dan dia menembaki semua ruangan,”

Pura-pura Mati, Pria Ini Selamat dari Pembantaian di Masjid Al Noor Christchurch

Pura-pura Mati, Pria Ini Selamat dari Pembantaian di Masjid Al Noor Christchurch

CHRISTCHURCH (Jurnalislam.com) – Salah satu korban selamat tragedi pembantaian jamaah Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Farid Ahmed mengungkapkan kebrutalan pelaku saat beraksi.

Saat kejadian, Ahmed sedang berada di dalam masjid dan melihat langsung peristiwa brutal itu. Saat diwawancarai The Guardian, Nampak darah masih menempel di baju Ahmed.

Ahmed menuturkan, dirinya selamat dari pembantaian setelah pura-pura mati saat tertimpa mayat korban lainnya.

“Saya melihat mereka membongkar pintu, lalu mereka berkata “Ayo tembaki mereka” dan saya tahu saya tidak punya kesempatan lagi. Saya berpura-pura menghentikan nafas saya, sementara ada mayat diatas badan saya.” ungkap Ahmed dilansir The Guardian, Jumat (15/3/2019)

“Dia mengganti magazinenya sebanyak tujuh kali, dan dia menembaki semua ruangan,” sambungnya.

Sementara itu, saksi mata lain, Ramzan mengatakan, pelaku mulai menembaki mereka saat Imam memulai khutbahnya.

“Saat itu saya sedang di dalam salah satu ruangan masjid, lalu Imam memulai khutbahnya dan tiba-tiba kami mendengar suara tembakan. Lalu orang-orang mulai berlarian, dan sebagian mereka berlari ke ruangan dimana saya berada dan saya melihat mereka sudah bersimbah darah,” paparnya.

Sedikitnya 40 orang meninggal dunia dalam serangan terror tersebut dan puluhan lainnya terluka.

Aparat setempat telah menangkap tiga orang pelaku, satu diantaranya perempuan. Belum diketahui motif penyerangan tersebut, namun Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menegaskan, peristiwa itu adalah serangan teroris.

Sumber: The Guardian

Bagikan

One thought on “Pura-pura Mati, Pria Ini Selamat dari Pembantaian di Masjid Al Noor Christchurch

  1. Biadab, apa motifnya nya,mereka membunuh orang-orang islam,berarti dia orang-orang non muslim, yang ingin menghancurkan islam, agar pelakunya dihukum mati, sesuai dengan kebiadaban nya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.