MANILA (Jurnalislam.com) – Presiden Benigno S. Aquino menerima surat pengunduran diri Kepala Kepolisian Filipina pada Jumat (06/02/2015). Pengunduran diri tersebut disampaikan dua pekan setelah tewasnya puluhan pasukan khusus kepolisian, dalam operasi menghadapi pejuang Front Pembebasan Islam Moro (MILF).
Kepala Kepolisian Filipina Alan Purisima mengundurkan diri setelah puluhan anggotanya tewas dalam operasi kontra-terorisme Mamasapano. Para polisi itu tewas saat hendak menangkap salah satu anggota senior pejuang Islam Mindanau, Zulkifli Bin Hir.
Presiden Aquino sendiri mendapatkan kritik besar-besaran atas tewasnya para polisi, karena dianggap tidak menunjukkan tanggung jawab dan empatinya. Mereka yang tewas juga dianggap sebagai para pahlawan.
“Sebagai presiden dan panglima tertinggi, saya sepenuhnya bertanggung jawab atas setiap hasil, setiap kemenangan, setiap kekalahan dan tragedi apa pun yang mungkin timbul dari upaya kami untuk perdamaian dan keamanan abadi,” kata Aquino.
Sebanyak 390 personil kepolisian Filipina diterjunkan ke Desa Mamasapano, sebuah desa kecil di Mindanau, pada tanggal 25 Januari dini hari. Upaya mereka untuk menangkap Zulkifli mendapatkan perlawanan dari mujahidin Moro, MILF. Bentrokan itu berlangsung sekitar 12 jam.
Pemerintah Filipina terus melakukan penyelidikan terhadap persitiwa ini, untuk mengetahui alasan tewasnya puluhan anggota polisi itu. Senat Filipina dijadwalkan akan mengadakan rapat dengar pendapat terkait insiden tersebut pada Senin (09/02/2105).
Ally | NYTimes | Jurniscom