KARANGANYAR (Jurnalislam.com)- Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Salman Al Farisi Karangpandan, Karanganyar ikut menanggapi terkait munculnya film garapan sutradara Living Zheng ‘The Santri’ yang rencananya akan tayang bertepatan dengan hari santri 22 September nanti.
Menurut ustaz Sanif, Santri haruslah identik dengan sosok yang dekat dengan Al Qur’an dan Sunnah serta menjauhi dosa dosa maksiat.
“Yang pertama bahwa santri penuntut ilmu itu adalah satu sosok yang menggambarkan akhlak yang mulia keluhuran budi, itu adalah santri,” katanya saat dihubungi jurniscom jum’at, (20/9/2019).
“Artinya ketika ada upaya penggambaran sosok santri dengan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai syariat apa lagi di situ melanggar norma-norma syariat secara zahir, maka sungguh tidak layak untuk dijadikan potret gambaran santri, ini hal-hal yang sangat mendasar sekali,” imbuhnya.
Lebih lanjut, menurut ustaz Sanif dalam penggambaran visualisai melalui film maupun tulisan, maka dua hal tersebut harus dipenuhi.
Jika tidak, katanya, maka tidaklah tepat jika mengambarkan sosok santri yang justru melakukan hal hal yang dilarang Islam hingga akhirnya merusak citra santri itu sendiri.
“Santri itu adalah satu sosok yang harus memiliki karakter akhlak mulia, jauh dari maksiat jauh dari akhlak akhlak yang jangankan merusak agama dia, merusak kewibaan saja tidak harus,” ujarnya.
“Jangan sampai santri itu bersikap yang justru menjatuhkan kewibaannya, apalagi kalau sampai betul betul membuat cacat agamanya,” pungkas ustaz Sanif.