Pihak Berwenang Saudi Tangkap 54 Tersangka Teror Haji

Pihak Berwenang Saudi Tangkap 54 Tersangka Teror Haji

ARAB SAUDI (Jurnalislam.com) – Para tersangka kejahatan 30 diantaranya adalah warga Saudi, 13 warga Bahrain, dan sisanya dari tujuh negara yang berbeda. Salah satunya adalah warga negara Brunei, Al Arabiya News Channel melaporkan, Ahad (18/09/2016).

Warga Negara Brunei tersebut adalah orang pertama dari negara Asia tenggara yang ditangkap atas tuduhan terorisme.

Sumber-sumber keamanan tidak mengidentifikasi orang itu tetapi mengatakan ia ditangkap di Riyadh tanpa perlawanan.

Mereka mengatakan terdakwa saat ini sedang diselidiki untuk memverifikasi keterlibatannya dalam operasi teror yang terjadi di Kerajaan atau jika ia memiliki hubungan apapun dengan atau telah mendukung organisasi teroris di negara ini.

Pada tanggal 3 September, 17 tersangka ditangkap, yaitu sembilan warga Bahrain, tiga warga Pakistan, dua warga Saudi, satu warga Yaman, dan satu warga Sudan.

Pada tanggal 5 September, lima tersangka ditangkap. Mereka adalah dua warga Bahrain, dua warga Saudi, dan satu Yaman.

Pada tanggal 6 September, 12 tersangka ditangkap, setengah dari mereka adalah orang Saudi, dua Bahrain, dua warga Yaman, satu Suriah, dan satu Irak.

Pada tanggal 7 September, dua orang Saudi dan satu Suriah ditangkap.

Pada tanggal 8 September, satu Saudi ditangkap.

Pada tanggal 9 dan 10 September, lima orang Saudi ditangkap.

Pada tanggal 11 September, 10 warga Saudi dan satu warga Brunei ditangkap.

Ketatnya keamanan musim haji tahun ini belum pernah dialami sebelumnya oleh para jamaah.
Petugas Saudi terus memasang cctv pada setiap rute dan tempat berkumpul.

“Pusat pengamatan” yang tidak pernah berhenti bekerja dan menjadi jantung pusat komando dan kontrol terletak di Mina, kata Kolonel Saad Al-Dosari, kepala perencanaan.

Petugas lain, Kapten Tareq Al-Azam, mengatakan bahwa timnya yang terdiri dari puluhan pasukan yang kuat bertugas berjam-jam memantau jamaah tahun ini yang berjumlah 1,8 juta.

Lebih dari 5.000 kamera dipasang di seluruh sektor Makkah meliputi radius sekitar 10 kilometer (enam mil) di sekitar Masjid Agung.

Dari sudut pandangnya, kapten bisa mengarahkan kamera dan mampu memperbesar gambaran untuk menyelidiki aktivitas mencurigakan atau berbahaya.

Tim keamanan bertugas “mengamati layar untuk mendeteksi masalah atau terjadinya penyumbatan” dalam aliran konstan jamaah di tempat suci, Dosari menjelaskan.

Jika anomali apapun terdeteksi, “mereka menginformasikan pusat operasi untuk mencegah masalah bahkan sebelum masalah tersebut terjadi.”

Puluhan tentara ditempatkan di pusat pengamatan, terletak beberapa meter jauhnya, dilengkapi dengan headphone dan mikrofon, siap untuk menyampaikan informasi kepada puluhan ribu anggota pasukan keamanan di lapangan.

Bagikan