JAKARTA(Jurnalislam.com)— Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi, mengajak ulama dan para dai untuk meningkatkan literasi keuangan syariah melalui jalur dakwah. Hal itu dia sampaikan saat mengisi kegiatan Standaridasi Da’i ke-17 Komisi Dakwah MUI.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim, literasi keuangan syariah di Indonesia terbilang minim yaitu sebesar 8,93 persen. Itu berarti hanya Sembilan dari serratus orang dewasa Indonesia yang mengenal produk keuangan syariah dengan baik.
“Padahal Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Data Dukcapil Kemendagri pada Juni 2021 mengatakan jumlah penduduk Indonesia adalah 272,23 jiwa. Sekitar 86,88 persen atau sebanyak 236,53 juta jiwa adalah muslim, ” ujarnya Senin (31/10) di Wisma Mandiri, Jakarta.
Selain perbandingan jumlah muslim dan perkembangan bank syariah yang jomplang, Hery juga membandingkan dengan perkembangan bank konvensional yang drastis. Dia mengatakan, pertumbuhan bank syariah hanya 9,17 persen sementara bank konvensional yang bagus tumbuh sampai 91 persen.
Karena itu, dia berharap dai yang mulai mengangkat tema keuangan syariah bisa semakin mendorong pertumbuhan bank syariah di Indonesia.
Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi, menambahkan tujuan literasi keuangan syariah adalah memahamkan masyarakat mengenai manfaatnya. Maka, peran dai yang dikenal dekat dengan umat sangat efektif dalam mendorong gerakan literasi ini. Komisi Dakwah sendiri dalam beberapa kegiatan juga kerap menggandeng lembaga keuangan baik itu asuransi maupun pegadaian.
“Komisi Dakwah MUI sejak lama bekerjsama dengan lembaga keuangan syariah dalam meliterasikan keuangan syariah. Kami sadar perkembangan ekonomi syariah di satu sisi lumayan bagus namun dibandingkan perkembangan bank konvensional, masih sangat jauh tertinggal, ” ungkapnya.