Pertempuran Terbuka Antara Mujahidin AQAP dan Sekte Sesat Syiah Houthi di pusat kota Yaman Telah Dimulai

YAMAN (jurnalislam.com) – Saat pemberontak Syiah Houthi meningkatkan operasi militer mereka di banyak wilayah di utara dan tengah Yaman tanpa ada indikasi perlawanan dari militer pemerintah Yaman, maka Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) semakin sering  melakukan perlawanan dengan pemberontak sekte sesat Syiah Houthi.

Sehari setelah menguasai kota pelabuhan Hodeidah dan kota di Yaman tengah, Dhamar, pada 15 Oktober, pemberontak Syiah Houthi berusaha untuk memperluas kendali mereka lebih ke timur, yaitu ke kota Radaa di provinsi Bayda, yang merupakan lokasi operasi militer AQAP dalam beberapa bulan terakhir. Saat Syiah Houthi mulai mengambil kendali di daerah sekitar Radaa, maka bentrokan pecah antara pemberontak Syiah Houthi dan mujahidin AQAP, menewaskan sedikitnya 10 orang. Sekte Syiah Houthi sudah mengembangkan kehadirannya di provinsi Bayda, tapi upaya mereka memasuki Radaa, di Bayda barat, tampaknya dihentikan oleh serangan defensif mujahidin AQAP.

AQAP juga mengklaim pembunuhan terhadap seorang kolonel Syiah Houthi di Sana'a pada 15 Oktober lalu. Dalam pernyataan yang dirilis di hari yang sama, AQAP mengatakan bahwa para pejuang mereka menargetkan Kolonel Ali Zayd al Dhari dengan tidak kurang dari 13 peluru di Sa'awan kabupaten Sana'a pada sore hari. Pernyataan AQAP itu menjelaskan bahwa selain peran militernya, al Dhari adalah seorang pemimpin terkemuka Syiah Houthi.

Sebelumnya pada hari itu, pemberontak Houthi terlihat berkumpul lebih ke barat di kota Ibb, sekitar 150 kilometer selatan ibukota Sana'a. Laporan menyatakan bahwa gubernur kota dan para pembantunya membantu pemberontak Syiah Houthi. Ini merupakan indikasi tambahan yang menegaskan bahwa pemerintah Yaman tidak mampu memperlambat kemajuan Syiah Houthi malah bekerjasama. Setelah kesepakatan dengan gubernur, Syiah Houthi mulai mengkonsolidasikan kekuasaan mereka dengan mendirikan pos-pos pemeriksaan di kota tersebut pada 15 Oktober dan terlihat dalam jumlah besar di seluruh Ibb. Kemudian pada hari itu juga, pejuang Syiah  Houthi terlihat di pinggiran kota Taiz, bahkan lebih jauh ke selatan Ibb, tampaknya mempersiapkan untuk ekspansi militer lebih lanjut.

Namun, laporan hari berikutnya muncul yaitu kesepakatan yang dicapai antara Houthi dan Dewan Keamanan di Yaman memutuskan untuk menunda sementara kemajuan pemberontak Syiah Houthi di kota Taiz. Meskipun perjanjian ini menunda ekspansi selatan oleh Houthi, para pemberontak Houthi terus memperluas wilayah mereka di utara. Pihak berwenang di provinsi Hajjah yang berbatasan dengan Arab Saudi bertemu dengan delegasi Houthi dan setuju untuk menyerahkan seluruh provinsi untuk Houthi. Selanjutnya, Houthi meningkatkan kehadiran mereka di seluruh provinsi dan bahkan mulai menuju Harad, sebuah wilayah perbatasan persimpangan dengan Arab Saudi.

Kedatangan Syiah Houthi di Ibb membawa kemajuan bagi Houthi menjadi sangat dekat dengan provinsi-provinsi selatan Yaman yang telah lama menjadi benteng pertahanan  AQAP di negara tersebut. Menanggapi mudahnya Houthi menguasai Ibb atas dukungan pemerintah Yaman, maka AQAP melancarkan serangan di Direktorat al Adayan di provinsi Ibb barat daya pada malam 15 Oktober. Menurut pernyataan AQAP, mujahidin melakukan serangan terkoordinasi pada pihak keamanan, militer, dan pusat-pusat pemerintahan di wilayah tersebut dan laporan al Adayn menunjukkan bahwa mujahidin AQAP berhasil menguasai daerah tersebut.

Pada tanggal 16 Oktober, AQAP merilis pernyataan lain yang mengklaim bahwa pejuangnya telah ditarik dari direktorat al Adayn setelah memegang kota selama sekitar 9 jam. Pernyataan itu menjelaskan bahwa maksud dari serangan terhadap al Adayn adalah untuk "menggagalkan rencana Syiah Houthi untuk mengendalikannya." AQAP mengklaim bahwa serangan itu diluncurkan setelah mereka menerima  laporan yang telah dikonfirmasi bahwa pihak pemerintah setempat berencana untuk menyerahkan kota ke Syiah Houthi, seperti yang terjadi pada hari sebelumnya di kota Ibb.

Selama operasi, mujahidin menyerbu kota dari empat arah dan melakukan berbagai serangan terhadap sasaran di seluruh al Adayn. AQAP mengklaim pasukannya menyerang direktorat keamanan di kota itu, menewaskan 3 tentara yaman dan melukai beberapa orang lainnya, termasuk direktur keamanan, Abdallah al Halimi, dan putranya. Pernyataan AQAP juga menyebutkan bahwa para mujahidin  melancarkan serangan terhadap pos pemeriksaan al Qasimiya dan berhasil merebut berbagai senjata pasukan Yaman, termasuk rudal anti-pesawat, setelah tentara Yaman melarikan diri dari TKP.

Kampanye militer Syiah Houthi di Yaman dan tindakan balasan dari mujahidin AQAP menjadi momentum setelah para pemberontak Syiah Houthi menyerang Sana'a pada 22 September. Sehari kemudian, AQAP menyatakan perang terbuka melawan Syiah Houthi dan menyerukan sesama Sunni untuk mengangkat senjata. Perkembangan terbaru menunjukkan kemungkinan peningkatan pertempuran antara mujahidin AQAP dan Syiah kemungkinan menjadi perang  terbuka habis-habisan antara sekte Syiah dan Muslim Sunni di Yaman. [ded412/ long war journal]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.