YAMAN (Jurnalislam.com) – Puluhan pasukan tewas dalam bentrokan empat hari yang mematikan antara pasukan pemerintah Yaman dan pasukan Syiah Houthi di sebelah timur Sanaa, menurut pusat media untuk pasukan pro-pemerintah, lansir World Bulletin, Senin (12/6/2017).
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, pusat tersebut mengatakan bahwa pasukan pemerintah Yaman menguasai sejumlah posisi pemberontak Syiah Houthi di direktorat Nahm, 40 kilometer (hampir 25 mil) timur Sanaa.
Menurut pernyataan tersebut, lebih dari 3.000 ranjau darat telah diekstraksi dari daerah tersebut.
Lebih dari 12 kendaraan militer juga telah dihancurkan oleh pesawat koalisi pimpinan Saudi selama pertempuran tersebut, kata pusat media tersebut.
Pasukan Qatar yang Memerangi Syiah Houthi di Yaman Pulang ke Doha
Yaman tetap dalam keadaan perang sejak tahun 2014, ketika pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa.
Pada tahun 2015, Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan operasi udara besar yang bertujuan untuk membalikkan keuntungan militer Houthi dan menopang pemerintahan Yaman yang diperangi.
Menurut pejabat PBB, lebih dari 10.000 orang terbunuh dalam perang tersebut, sementara lebih dari 11 persen penduduk negara tersebut telah mengungsi sebagai akibat langsung dari konflik tersebut.