Pertempuran Pasukan Filipina dan IS di Marawi Memasuki Pekan Keempat

Pertempuran Pasukan Filipina dan IS di Marawi Memasuki Pekan Keempat

FILIPINA (Jurnalislam.com) – Pertempuran di Kota Marawi di Filipina selatan telah memasuki pekan keempat, dengan pejabat militer mengakui bahwa tentara sedang berjuang untuk melonggarkan cengkeraman pasukan yang terkait Kelompok Islmic State (IS) di daerah pusat kota meski ada pemboman tanpa henti.

Juru bicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan bahwa medan perkotaan menghambat kemajuan tentara karena para milisi bersembunyi di lingkungan permukiman, banyak di antara mereka berbaur dengan warga sipil yang mereka anggap sebagai tameng manusia, lansir Aljazeera, Selasa (13/6/2017).

Ketika ditanya kapan pertempuran akan berakhir, Padilla berkata: “Saya tidak dapat memberikan perkiraan karena perkembangan majemuk yang dihadapi oleh komandan di darat.”

Ratusan warga sipil lainnya masih terjebak di reruntuhan kota dan – menghadapi penangkapan, kelaparan atau pemboman dari atas – beberapa menerjang tembakan penembak jitu untuk melintasi jembatan menuju keselamatan. Beberapa ditembak mati, beberapa berhasil bertahan saat pertempuran berlanjut pada hari Selasa .

Hampir seluruh penduduk berjumlah sekitar 200.000 orang melarikan diri setelah pasukan terkait IS tersebut mencoba menyerbu, namun militer yakin bahwa di luar pos pemeriksaan yang berpagar di jalan utama masih ada sekitar 300-600 warga sipil yang terjebak atau disandera.

Militer telah menetapkan hari Senin, Hari Kemerdekaan Filipina, sebagai waktu untuk mengusir para milisi, baik lokal maupun asing.

Presiden Rodrigo Duterte, yang mengumumkan darurat militer di pulau Mindanao pada 23 Mei, yaitu beberapa jam setelah beberapa ratus pasukan menyergap bagian Kota Marawi dan mencoba menutupnya, tidak tampak pada perayaan hari kemerdekaan manapun.

Duterte terkenal karena perang brutalnya terhadap narkoba sejak dia menjabat setahun yang lalu.

Beberapa laporan media menyoroti tidak adanya presiden pada saat konflik serius, namun seorang juru bicara mengatakan dia lelah dan perlu istirahat.

Pada hari Selasa, jumlah pasukan filipina dan warga sipil yang telah tewas dalam peperangan Marawi secara resmi masing-masing berada di posisi 58 dan 26. Jumlah korban tewas pasukan militan ditetapkan sebesar 202.

Bagikan