Persediaan Bantuan Menipis, Dapur Umum World Central Kitchen Hentikan Operasi di Gaza

Persediaan Bantuan Menipis, Dapur Umum World Central Kitchen Hentikan Operasi di Gaza

GAZA (jurnalislam.com) — Lembaga kemanusiaan asal Amerika Serikat, World Central Kitchen (WCK), secara resmi menghentikan seluruh aktivitas penyediaan makanan di Jalur Gaza karena kehabisan persediaan dan tidak diberi izin oleh Israel untuk mengirimkan bantuan.

“Setelah menyajikan lebih dari 130 juta makanan dan 26 juta roti selama 18 bulan terakhir, World Central Kitchen tidak lagi memiliki persediaan untuk memasak atau memanggang roti di Gaza,” tulis WCK dalam pernyataan resminya melalui platform X pada Rabu (7/5).

Keputusan ini diambil sebulan setelah tujuh relawan WCK tewas dalam serangan udara Israel terhadap konvoi bantuan mereka. Sejak saat itu, distribusi bantuan semakin terbatas akibat blokade ketat yang diterapkan Israel.

WCK mengatakan masih berupaya menyalurkan air minum bersih bagi warga Gaza, namun pendistribusian makanan pokok tidak bisa dilanjutkan hingga Israel kembali membuka akses bantuan.

“Truk-truk kami yang membawa makanan dan bahan bakar memasak telah tertahan di perbatasan Gaza sejak awal Maret. Bantuan tambahan dari Yordania dan Mesir juga masih menunggu izin masuk,” jelas WCK, lembaga yang didirikan oleh koki ternama Jose Andres.

Israel mendapat tekanan internasional yang meningkat agar mencabut blokade bantuan yang diberlakukan sejak Maret, usai kegagalan gencatan senjata yang sebelumnya sempat menghentikan pertempuran selama dua bulan.

Pemerintah Israel menuding beberapa lembaga, termasuk PBB, membiarkan bantuan jatuh ke tangan Hamas. Tuduhan ini dibantah oleh Hamas, yang menuduh Israel secara sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

Sementara itu, situasi di Gaza semakin memburuk. Aksi penjarahan terhadap dapur umum, toko warga, hingga gudang PBB dilaporkan meningkat. Aparat keamanan Hamas pun melakukan tindakan tegas terhadap geng-geng kriminal. Sedikitnya enam anggota geng dieksekusi pekan lalu, menurut sumber yang dekat dengan kelompok tersebut.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebutkan lebih dari 2 juta penduduk Gaza kini menghadapi krisis kelaparan ekstrem — dari total populasi sekitar 2,3 juta jiwa. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan