SANAA (Jurnalislam.com) – Diperkirakan lebih dari 960.000 kasus kolera telah dilaporkan di Yaman yang dilanda perang sejak 27 April, menurut sebuah laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization-WHO) yang dirilis pada hari Rabu (29/11/2017).
Menurut laporan tersebut, WHO telah mencatat total 962.536 kasus penyakit yang dicurigai kolera di seluruh negara yang hancur akibat perang itu, Anadolu Agency melaporkan.
Lebih dari 2.249 kematian terkait kolera telah didokumentasikan di 22 dari 23 provinsi di Yaman.
Jumlah tertinggi kasus yang dicurigai (sekitar 140.000) dilaporkan terjadi di provinsi Al-Hudeidah, Yaman barat, sementara jumlah kematian terkait kolera tertinggi (sekitar 417) dilaporkan terjadi di provinsi Hajjah di barat laut.
Satu-satunya bagian negara yang benar-benar tidak terpengaruh oleh kolera – infeksi usus kecil yang berpotensi fatal – adalah provinsi Socotra di Yaman, sebuah kepulauan kecil yang terdiri dari empat pulau di Laut Arab.
Aksi Kemanusian Selamatkan Rohingya: 900.000 Dosis Vaksin untuk Cegah Wabah Kolera
Yaman telah mengalami kekacauan dan kekerasan sejak tahun 2014, ketika pemberontak Syiah Houthi dukungan Iran menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut. Konflik meningkat pada tahun 2015 ketika Arab Saudi meluncurkan serangan udara menghancurkan untuk membalikkan kemenangan Houthi.
Menurut Komite Internasional Palang Merah (the International Committee of the Red Cross), lebih dari 3 juta orang Yaman telah dipaksa meninggalkan rumah mereka sejak konflik, sementara lebih dari 20 juta orang lainnya membutuhkan bantuan kemanusiaan.