Pengelola Situs Media Islam Menanti Permintaan Maaf Kemkominfo

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Kemkominfo hari ini, Kamis (9/4/2015) membuka kembali 12 situs media Islam yang diblokir atas tuduhan situs radikal. Namun, pemblokiran selama hampir dua pekan itu bukan tidak meninggalkan apa-apa. Atas tindakan gegabah usulan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu pengelola situs pun merasa dirugikan baik secara moril maupun materil.

Ketua Umum Jurnalis Islam Bersatu (JITU) Agus Abdullah menegaskan pembukaan blokir situs Islam oleh Kemkominfo adalah hal yang memang harus dilakukan. Sebab, sejak awal pihak Kemkominfo tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan menunjukkan bukti-bukti kuat. Namun, isu media-media Islam radikal telah menyebar luas.

Dengan kejadian ini, JITU meminta agar Kemkominfo dan BNPT harus melakukan permintaan maaf secara terbuka kepada publik.

“Kita menunggu permintaan maaf dari Kemenkominfo atas kecerobohan ini. Kemenkominfo harus memberikan penjelasan kepada masyarakat. Sebab ini menyangkut nama baik yang telah dilabeli dengan sebutan radikal,” kata Agus yang juga pengelola Kiblat.net itu kepada Islampos.com, Kamis (9/4/2015).

Rasa syukur diungkapkan pemimpin redaksi Arrahmah.com Muhammad Jibriel atas keputusan Kemkominfo itu. Namun, i'tikad baik Kemenkominfo untuk meminta maaf sangat dinantikan Jibriel dan para pengelola situs media Islam lainnya yang telah menjadi korban kesewenang-wenangan pemerintah.

Alhamdulillah, memang sudah sewajibnya pemerintah melalui KOMINFO membuka situs-situs media Islam yang dianggap ‘radikal’ ini dari aneka tuduhan-tuduhan lainya. Selanjutnya, kami beserta teman-temen situs media Islam menantikan itikad baik pemerintah untuk pernyataan maaf atas kesewenang-wenangannya menuduh kami radikal, juga atas pemblokiran sepihak tanpa ada warning dan musyawarah,” tegas Jibriel dalam facebooknya, Kamis (9/4/2015).

Ally | Salam Online | Jurniscom

 

Berita Terkait :

Tetap Diawasi, Kemkominfo Buka Blokir 12 Situs Media Islam 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.