IDLIB (Jurnalislam.com) – Penarikan senjata berat oleh oposisi Suriah di barat laut Idlib membuktikan kepercayaan oposisi terhadap Turki, salah satu anggotanya mengatakan pada hari Selasa (9/10/2018).
Berbicara kepada Anadolu Agency, Yaser Ferhan, anggota Koalisi Nasional untuk Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah (the National Coalition for Syrian Revolutionary and Opposition Forces), mengatakan penarikan senjata membuktikan keberhasilan aliansi yang dibentuk antara oposisi dengan Turki.
Baca juga: Oposisi Suriah Mulai Pindahkan Senjata Berat dari Garis Depan Idlib
Pernyataan Ferhan muncul sehari setelah oposisi Suriah dan kelompok anti-rezim Syiah Assad lainnya menyelesaikan penarikan semua senjata berat mereka dari garis depan Idlib.
Dia mengatakan penarikan senjata dan fortifikasi Turki dari pos pengamatannya di Idlib akan memberikan banyak manfaat bagi orang-orang di wilayah tersebut.
Dia mengatakan bahwa langkah-langkah ini mencegah terjadinya lagi serangan oleh rezim Nushairiyah Bashar Assad dan sekutunya di wilayah tersebut.
Baca juga: Inilah 22 Kelompok Teroris Syiah Dukungan Iran yang Mulai Mengepung Idlib
Ferhan juga memuji perjanjian Sochi yang baru-baru ini ditandatangani antara Turki dan Rusia.
“Pelaksanaan perjanjian Sochi akan membawa keamanan bagi masyarakat di kawasan itu,” katanya.
Setelah pertemuan di Sochi bulan lalu antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin, kedua negara sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib, benteng terakhir oposisi dan faksi jihad Suriah.
Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan “stabilisasi” di zona de-eskalasi Idlib, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Baca juga: Kekhawatiran Warga Idlib Ditengah Kerapuhan Perjanjian Ankara dan Moskow
Berdasarkan kesepakatan itu, kelompok-kelompok oposisi dan faksi-faksi jihad di Idlib akan tetap berada di daerah-daerah di mana mereka sudah hadir, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud untuk mencegah pertempuran baru.
Sebagian besar dikontrol oleh Tentara Pembebasan Suriah (the Free Syrian Army), Idlib terletak tepat di seberang perbatasan dari provinsi Hatay di selatan Turki.