IDLIB (Jurnalislam.com) – Pembunuhan seorang pemimpin suku setempat dalam serangan bersenjata yang diduga dilakukan oleh kelompok teror YPG dukungan AS telah meningkatkan ketegangan di kota Raqqa di Suriah yang dilanda perang.
Setelah pembunuhan pemimpinnya Bashir Faisal al-Huwaidi, anggota suku Sabha pada hari Ahad (4/11/2018) menyerukan boikot terhadap YPG, yang bertanggung jawab atas serangan itu, di wilayah tersebut.
Al-Huwaidi – yang dikenal menentang kelompok YPG – tewas hari Sabtu (3/11/2018) di Raqqa, lansir Anadolu Agency.
Banyak suku regional lainnya juga bergabung dengan kecaman Sabha atas serangan itu, mengumumkan dukungan mereka untuk boikot sampai pelakunya terungkap.
Selama setahun terakhir, YPG telah menindas dan meneror penduduk lokal Raqqa – seperti yang terjadi di wilayah lain di bawah kendalinya.
Baca juga:
-
Pangkalan Militer AS-Perancis Dihantam Serangan Bom di Raqqah Utara
-
Partai Erdogan Kritik AS atas Dukungan Kesepakatan PYD dan Islamic State di Raqqah
-
Seperti di Dresden pada WWII: AS Ratakan Raqqa dengan Pemboman Lalu Tutupi dengan Bantuan
-
IS Tinggalkan Raqqah Dibawah Kesepakatan dengan PYD
YPG secara paksa telah merekrut warga sipil ke dalam barisannya dan mencegah banyak penduduk setempat membangun kembali rumah mereka, banyak yang hancur tahun lalu oleh serangan udara koalisi rezim Syiah Assad yang intens.
Namun YPG tidak menyediakan layanan publik, sementara warga yang dituduh memiliki hubungan dengan oposisi sering menghadapi penahanan sewenang-wenang.
Dalam laporan yang diterbitkan Desember lalu, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (the U.K.-based Syrian Network for Human Rights) yang berbasis di Inggris mengatakan, total 2.323 warga sipil telah tewas di Raqqa pada periode dari November 2016 hingga Oktober 2017.