SURABAYA (Jurnalislam.com) -Gabungan elemen mahasiswa dan pelajar Surabaya menggelar Aksi Bela Palestina di depan Gedung Negara Grahadi Jl Gubernur Suryo Surabaya, Ahad (17/12/2017) mengecam klaim Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Dalam tuntutannya, mahasiswa dan pelajar meminta pemerintah berani bersikap dan memberi sanksi tegas kepada AS yang telah melukai hati umat Islam sedunia.
“Kami mendesak pemerintah Indonesia untuk memberikan sanksi yang tegas kepada Amerika Serikat dari berbagai sektor seperti politik, ekonomi, dan lain-lain,” kata Lutfi Rahmad, Koordinator Aksi dalam pernyataannya kepada Jurnalislam.com.
Massa pun meminta kepada Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur menyatakan sikap untuk menutup dan mengusir Konsulat Jendral Amerika Serikat dari Kota Pahlawan.
Gabungan Elemen Pemuda, Mahasiswa, dan Pelajar Surabaya Gelar Aksi Bela Palestina
“Menyeru kepada seluruh elemen masyarakat Surabaya terkhusus umat Islam untuk senantiasa bersiap-siaga dan menjawab panggilan Jibad dengan senantiasa berdoe dan berkorban baik dengan harta serta jiwa raga untuk membebaskan Al-Quds dari kecaman Israel dan menyerahkan kepada Palestina,” pungkasnya.
Pantauan Jurnalislam,com, ratusan massa berasal dari berbagai elemen seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Surabaya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Surabaya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Surabaya, Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Surabaya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UHT, PKS Muda, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unesa, dan para pemuda Surabaya yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Palestina (Gempa).