Pelantikan Komjen Iriawan Sebagai PJ Gubernur Jabar Dinilai Tidak Fair

Pelantikan Komjen Iriawan Sebagai PJ Gubernur Jabar Dinilai Tidak Fair

BANDUNG (Jurnalislam.com) – Ketua Umum Masyarakat Unggul (Maung) Institute, Muhammad Rizal Fadilah menilai, keputusan pemerintah melantik Komjen Pol M Iriawan sebagai Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat tidak fair dan tidak etis.

“Sungguh suatu kejutan yang tak sehat dilakukan Pemerintah Pusat dengan menetapkan dan cepat melantik Komjen Pol Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat karena baru saja ditetapkan Plh Gubernur yakni Sekda Iwa Karniwa. Kontroversi politik yang tak sehat ditunjukkan ditengah proses Pilgub yang tinggal beberapa hari lagi,” katanya dalam keterangan tertulis kepada Jurnalislam.com, Ahad (17/6/2018).

Masyarakat Unggul (Maung) Institute menilai pemerintah tersebut hendak menciptakan iklim politik gaduh dan mengeruhkan situasi dalam kasus ini. Apalagi, kata dia, seorang pejabat kepolisian menjadi kontestan Pilgub Jabar.

Oleh sebab itu, Maung Institute sebagai eksponen masyarakat Jawa Barat menegaskan, menolak pengangkatan Komjen Pol Iriawan sebagai Pj Gubernur Jawa Barat.

“Ini kebijakan yang tak etis dan tak fair”, tegasnya.

Maung Institute juga menyebut keputusan tersebut sebagai keputusan otoriter dan sewenang-wenang. Keputusan itu dinilai telah merendahkan nilai-nilai budaya masyarakat Jawa Barat yang menjunjung nilai luhur kesundaan yang menghargai kesantunan.

Keputusan tersebut, lanjut Rizal, memberi kesan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang tidak aman.

“Suatu asumsi yang membahayakan secara psikopolitis. Pemerintah pusat terkesan panik dan kelak bertanggung jawab atas keburukan situasi yang diciptakannya,” ungkap dia.

Komjen Pol Iriawan yang juga mantan Kapolda Metro Jaya itu rencananya akan dilantik hari ini di Gedung Merdeka, Bandung. Hal itu disampaikan, Dirjen Otda Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono.

“Iya, besok dilantik jam 10.00 WIB di Gedung Merdeka Bandung,” kata Sumarsono saat dikonfirmasi, Ahad (17/6/2018).

Bagikan