PBB: Demi Targetkan 900 Pejuang Jabhat Fath al Syam, Rusia dan Assad Sengaja Hancurkan Timur Aleppo

PBB: Demi Targetkan 900 Pejuang Jabhat Fath al Syam, Rusia dan Assad Sengaja Hancurkan Timur Aleppo

JENEWA (Jurnalislam.com) – Rusia dan rezim Assad sengaja merusak wilayah timur Aleppo yang dikuasai para pejuang Suriah, di mana 275.000 warga sipil masih hidup, dengan dalih untuk menyerang 900 mujahidin Jabhat Fath al Syam yang dikenal Jabhah Nusrah, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura memperingatkan pada hari Kamis (06/10/2016), lansir Aljazeera.

Berbicara pada konferensi pers di Jenewa, de Mistura juga menawarkan untuk pergi ke Aleppo timur menemani para pejuang Jabhah Nusrah yang bersedia untuk keluar dari kota.

Sebelumnya, Satuan Tugas Akses Kemanusiaan Kelompok Internasional Pendukung Suriah (the International Syria Support Group’s Humanitarian Access Task Force) bersidang di PBB di Jenewa untuk membahas situasi menyusul semakin intensifnya pertempuran di timur Aleppo, ditundanya pembicaraan AS-Rusia dan gagalnya upaya penghentian pertempuran di Suriah.

“Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa kita berada dalam situasi darurat mengenai Suriah, Aleppo dan konflik berkelanjutan,” kata de Mistura.

Dia mencatat saat ini ada 900 mujahidin Jabhat Fath al Syam di Aleppo timur, sementara total pejuang oposisi di Aleppo timur berjumlah 8.000. Dia menyoroti fakta bahwa juga ada 275.000 warga sipil di Aleppo timur, 100.000 dari mereka adalah anak-anak.

“Sejak 23 September, 376 orang telah tewas, sepertiga dari mereka anak-anak, dan tidak semuanya teroris,” de Mistura mengatakan, menambahkan: “Ada kebutuhan evakuasi medis … untuk 200 orang di Aleppo timur.”

“Dalam maksimum dua dan setengah bulan, kota Aleppo timur pada tingkat ini, dapat benar-benar hancur … ribuan warga sipil, bukan teroris, akan dibunuh … ini adalah apa yang Anda, kami dan dunia akan lihat ketika kita mencoba merayakan Natal atau akhir tahun,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa jika hampir 1.000 pejuang Jabhah Fath al Syam memutuskan untuk meninggalkan timur Aleppo, “Saya pribadi dan secara fisik siap menemani Anda.”

Dalam pesan untuk Rusia dan rezim Suriah, de Mistura mengatakan: “Silakan lihat mata saya juga, dan mata dunia juga opini publik. Apakah Anda siap melanjutkan pertempuran tingkat ini menggunakan senjata ini dan secara de facto menghancurkan seluruh kota timur Aleppo, dengan 275.000 penduduk, demi menghilangkan 1.000 pejuang Jabhah Fath al Syam ? Atau apakah Anda lebih siap untuk mengumumkan secara langsung serta jumlah pemboman udara yang ditunda jika Jabhah Fath al Syam pergi?”

Di Washington, Gedung Putih memperingatkan bahwa mereka tidak akan mengesampingkan “upaya multilateral” di luar batas-batas PBB “untuk membebankan biaya pada Suriah atau Rusia atau pihak lain sehubungan dengan situasi di dalam Suriah.”

“Kami sudah sangat prihatin bahwa Rusia menggunakan hak veto mereka di Dewan Keamanan PBB untuk mencegah PBB bertindak sebanyak yang ingin kita lihat,” kata juru bicara Josh Earnest kepada wartawan.

Dia menekankan bahwa AS mendesak untuk mengakhiri perang di Suriah “melalui saluran diplomatik.”

“Saya tidak berpikir ada pihak yang merasa baik tentang situasi di Aleppo sekarang,” tambahnya.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan AS terus melakukan diskusi internal tentang opsi non-diplomatik di Suriah.

Komentar tersebut sebagai tanggapan atas juru bicara kementerian pertahanan Rusia yang sebelumnya memperingatkan koalisi pimpinan AS pada hari Kamis yang menyerang tentara Suriah yang didukung Rusia.

Suriah telah terkunci dalam perang saudara setan sejak awal 2011 ketika rezim Syiah Nushairiyah Assad menumpas aksi unjuk rasa yang meletus sebagai bagian dari gerakan Musim Semi Arab – dengan keganasan militer tak terduga.

Pusat Penelitian Kebijakan Suriah, sebuah organisasi non pemerintah yang berbasis di Beirut, melaporkan total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah berjumlah lebih dari 470.000.

Bagikan