IRAK (Jurnalislam.com) – Dewan Keamanan PBB mendesak masyarakat internasional membangkitkan “kewajiban moral dan politik” mereka untuk membantu warga sipil Irak yang melarikan diri dari Fallujah, Al Arabiya News Channel melaporkan, Rabu (22/06/2016).
Anggota dewan mengatakan, serangan yang diluncurkan oleh pasukan gabungan Irak dan mitra koalisi untuk merebut kembali Fallujah telah dicapai dari kubu kunci IS di barat Baghdad yang telah dikepung selama berbulan-bulan.
IS telah kehilangan 45% dari semua wilayah yang mereka kuasai di puncak kekuatannya, klaim Duta Besar Prancis Francois Delattre, yang memegang posisi bergilir presiden dewan.
Tapi lebih dari 60.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di daerah tersebut selama bulan lalu, dan masuknya warga sipil secara tiba-tiba dari pusat kota pekan lalu telah menyebabkan komunitas bantuan tidak mampu mengatasi.
Ribuan keluarga tidak memiliki sesuatu apapun untuk makan ataupun tempat untuk tidur.
Badan pengungsi PBB mengatakan 20 kamp lebih akan diperlukan dalam beberapa minggu mendatang bagi mereka yang mengungsi, menambahkan bahwa sangat “mendesak” untuk mencari $ 17.5 juta untuk memenuhi kebutuhan pokok yang meningkat.
Negara asing yang mendukung Irak memiliki “kewajiban moral dan politik” untuk membantu mereka yang membutuhkan untuk memastikan bahwa “orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran di Fallujah dan sekitar Fallujah tidak akan menderita dua kali,” kata Mr Delattre kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa semua pihak yang terlibat harus “menghormati kewajiban mereka mengenai hukum kemanusiaan internasional.”
“Sangat penting bahwa negara Irak memastikan bahwa tidak ada pembalasan yang akan dilakukan terhadap penduduk sipil oleh kelompok-kelompok paramiliter (mengacu kepada milisi Syiah Irak: Hashid Shaabi atau Angkatan Mobilisasi Populer),” kata Delattre.
Perdana Menteri Haider al-Abadi menyatakan kemenangan di Fallujah pekan lalu setelah bendera Irak dinaikkan di atas bangunan utama pemerintah.
Deddy | Alarabiya | Jurnalislam