Para Komandan Militer Zionis Akui Kegagalan Agresi Terakhir ke Gaza

AL QUDS (Jurnalislam.com) – Dua komandan penting militer ‘Israel’ mengakui kegagalan operasi militer mereka ke Jalur Gaza, tak berhasil mewujudkan target-targetnya, tak bisa menggertak Hamas, dan justru ‘Israel’ harus membayar mahal dengan kerugian-kerugiannya.

Jenderal Yoav Galant, mantan calon menteri pertahanan ‘Israel’ dalam statemennya kepada Koran ‘Israel’ Yediot Aharonot mengakui, tiga standar yang digunakan untuk mengukur keberhasilan operasi Tebing Cadas di Jalur Gaza menegaskan kegagalan ‘Israel’ dalam mewujudkan targetnya. Ia mengisyaratkan, tiga standar tersebut; agresi tidak menelan biaya tinggi, tidak lama, berkualitas dan memberikan keuntungan. Namun perang itu tak mewujudkan target apapun. Namun justru ‘Israel’ membayar mahal berupa kerugian lainnya.

Galant menyinggung, ‘Israel’ membuang peluang bisa mewujudkan sejumlah hasil berbeda dan lebih baik dari yang sudah ada. Pasukan ‘Israel’ yang memiliki kelebihan dalam banyak hal, juga memiliki pengalaman tidak terbatas dalam melakukan maneuver dan kekuatan besar namun tidak bisa dimanfaatkan oleh ‘Israel’.

Galant mengklaim, ‘Israel’ lebih kuat di banding Hamas ribuan kali lipat namun ‘Israel’ lemah dalam di level pengambilan keputusan dan pengendalian kepemimpinan serta tidak ada pengembangan teknik saat mengatur strategi peperangan.

Di sisi lain, mantan wakil panglima perang ‘Israel’ Yair Naveh mengakui, pimpinan militer ‘Israel’ gagal selama agresi terakhir ke Jalur Gaza dalam memperlakukan terowongan perlawanan Palestina yang digunakan untuk menyerang. Ia menyinggung, intelijen ‘Israel’ tidak bisa memprediksi dan menentukan sikap dengan baik saat perang 2014 berhadapan dengan Hamas di Jalur Gaza dan gagal dalam memprediksi kemampuan Hamas dalam kegigihannya bertempur.

Galant menyerukan ‘Israel’ agar memahami dengan utuh bahwa mereka tidak akan bisa memastikan kemenangan dengan Hamas dengan cepat sebab situasi sangat pelik dan ia memprediksi pertempuran ke depan akan lebih memakan waktu lama.

 

Deddy | Infopalestina | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.