JAKARTA(Jurnalslam.com)–Meski mudik dilarang, namun masih banyak warga yang pergi ke kampung halaman di Lebaran 2020. Di Jawa Tengah saja, hampir 900 ribu pemudik masuk ke wilayah itu jelang Idul Fitri kemarin.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno, menyebut, sebenarnya aparat sudah semaksimal mungkin melakukan penyekatan di jalan raya. Namun, dia bilang bahwa ikhtiar warga untuk memaksa mudik memang tidak dapat dibendung.
“(Pemudik) melalui jalan-jalan tikus. Tidak taat aturan dan tidak membawa surat keterangan sehat. Upaya pemerintah untuk mencegah warga Jabodetabek tidak melakukan mudik mengalami kegagalan,” ungkapnya, Selasa (26/5/20).
Secara rinci, Dinas Perhubungan Jawa Tengah mencatat sebanyak 897.713 orang mudik telah memasuki Jawa Tengah sejak 26 Maret-23 Mei. Dari sejumlah itu, mayoritas pemudik datang menggunakan moda angkutan jalan raya.
Sebanyak 643.243 pemudik diperkirakan telah memasuki wilayah Provinsi Jawa Tengah menggunakan angkutan umum. Dari total 643.243 pemudik itu sebanyak 406.920 orang atau 63% menggunakan moda angkutan jalan.
Kemudian menyusul kereta api 176.749 orang atau 28%, lalu pesawat udara 52.275 orang atau 8% dan kapal laut 7.299 orang atau 1%. Djoko menyebut, pengawasan di terminal bus, stasiun, pelabuhan penyeberangan dan bandara udara memang cukup ketat, namun memang ada kendala.
“Selain keterbatasan personel untuk melakukan pencegahan juga tingkat kesadaran masyarakat masih sangat rendah terhadap bahaya penyeberan virus vorona di masa pandemi ini,” katanya.
Dikatakan, Jawa Tengah merupakan tujuan pemudik paling tinggi. Hal ini sejalan pula dengan catatan pergerakan pemudik pada tahun-tahun sebelumnya.
“Jika dibandingkan data pemudik ke Jawa Tengah tahun lalu sebanyak 5,6 juta orang, maka sudah sekitar 14% yang mudik ke Jawa Tengah hingga 23 Mei 2020,” imbuh Djoko.
Sementara itu yang menjadi lokasi paling banyak menjadi tujuan pemudik, yaitu Kabupaten Brebes 103.516 orang, Kabupaten Pemalang 97.009 orang, Kabupaten Banyumas 73.468 orang. Lalu ada pula Kabupaten Cilacap 65.738 orang, Kabupaten Tegal 60.228 orang dan Kabupaten Wonogiri 56.333 orang.
Sumber: cnbcindonesia