Negara Wajib Menjaga Generasi dari Kerusakan Moral

Negara Wajib Menjaga Generasi dari Kerusakan Moral

JAKARTA(Jurnalislam.com)- Presidium Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) Sabriati Aziz, menyebutkan ada tiga hal yang menjadi benteng pertahanan utama untuk menjaga generasi sehingga pengokohan jati diri keluarga dapat tercapai.

 

“Keluarga tentunya perlu dibentengi, sehingga genersi kita terlindu dari hal-hal yang merusak. Tiga penjaga benteng ini ialah negara, masyarakat, dan juga keluarga,” jelasnya pada webinar kedua jelang Munas V(irtual) Hidayatullah bertema “Mengokohkan Jatidiri Keluarga Sebagai Basis Peradaban Islam”, Sabtu kemarin sebagaimana siaran pers Panitia Munas V(irtual) Hidayatullah kepada media di Jakarta, Ahad (20/09/2020).

 

Sabriati mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengenai kenapa negara menjadi alasan perlindungan generasi; “Sesungguhnya imam itu laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung denganya. (HR. Muslim)”. Ia mengatakan kewajiban sebuah negara ialah sebagai penjaga benteng dari serangan-serangan yang menyebabkan generasi khususnya kehilangan jati dirinya.

 

“Tentunya negara mempunyai kewajiban sebagai penjaga gerbang, penjaga utama generasi kita dari serangan-serangan yang dapat merusak moral mereka, sebagaimana hadits Nabi yang saya sebutkan tadi,” ucapnya.

 

Selain negara, masyarakat juga mempunyai kewajiban untuk menjaga generasi kita. Sabriati mengatakan bahwa kurangnya kepekaan masyarakat dalam melakukan amar makruf nahi munkar dapat menyebabkan adanya kerusakan moral di masyarakat dan hal tersebut dapat menenggelamkan mereka sendiri.

 

“Suatu komunitas masyarakat jika mengabaikan atau membiarkan begitu saja terhadap hal-hal yang dapat merusak generasi dan tidak melakukan amalan amar makruf nahi munkar, maka bisa jadi mereka akan semakin tenggelam dalam kerusakan moral,” jelas Sabriati.

 

Selain negara yang menjadi benteng utama dan juga masyarakat, keluarga juga mempunyai kewajiban menjega generasi bangsa. Bahkan keluarga menjadi madrasah pertama bagi generasi bangs ini. Dengan banyaknya pihak yang ingin merusak generasi bangsa, seperti maraknya tersebar situs porno, usaha mereka melegalkan LGBT, penjualan narkoba yang mengincar usia usia remaja. Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi keluarga.

 

Maka menurut Sabriati setidaknya para keluarga mendidik generasi untuk beriman serta bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

 

“Dengan banyaknya hal yang dapat merusak generasi, keluarga mempunyai pekerjaan rumah yang berat. Setidaknya para keluarga mengajari generasi kita untuk beriman serta bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, lalu mengajarkan mereka tentang adab, zikir, ilmu dan hal-hal dasar yang dapat melindungi mereka,” pungkasnya.*

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.