TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Tasikmalaya Komisariat Universitas Negeri Siliwangi, menyelenggarakan Musyawarah Komisariat (Muskom) di Aula Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS), Sabtu (11/6/2016).
Musyawarah bertajuk “Menggemakan Gerakan Altruistic Sebagai Ikhtiar Pembebasan Mustadz’afin” itu dihadiri oleh 25 peserta, para Pimpinan Otonom Muhammadiyah, serta Rektor UMTAS. Musyawarah berlangsung selama dua hari dari tanggal 11 sampai 12 Juni.
“Kegiatan kali ini bertemakan “Menggemakan gerakan altruistic sebagai ikhtiar pembebesan mustadz’afin”, Dengan melakukan upaya pencerdasan dengan memberikan pemahaman, mengajak anak muda untuk membudayakan literasi dan menjauhi kemaksiatan (Indonesia Tanpa Pacaran),” kata Ketua Pelaksana, Hilma Faniar kepada Jurnalislam, Ahad (12/6/2016).
Selain itu, dengan musyawarah tersebut, dia berharap bisa membangun budaya kritis generasi muda untuk mengembalikan Kota Tasikmalaya menjadi kota santri yang sesungguhnya.
“Membangun budaya kritis dan mengembalikan Tasikmalaya menjadi Kota Santri yang sesungguhnya dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat umum,” lanjutnya.
Faniar juga menegaskan, IMM Tasikmalaya akan serius menangkal berbagai penyimpangan akhlak dan aqidah generasi muda dengan menggencarkan dakwah tentang pemahaman Islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah.
“Kita tetap melakukan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dengan upaya mencerdaskan umat dan memberikan pemahaman Islam yang benar sesuai dengan pemahaman Al-Qur’an dan As-sunnah,” terang Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Negeri Siliwangi itu.
Reporter: HBQ | Editor: Ally Muhammad Abduh