Mukernas PP Persis Akan Bahas Program Dakwah dan Sikap Politik

Mukernas PP Persis Akan Bahas Program Dakwah dan Sikap Politik

BANDUNG (Jurnalislam.com) – Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis)  mempersiapkan Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) IV. Acara ini mengagendakan evaluasi dan rencana program dakwah dan sikap politik menjelang Pemilu 2019.

Musykernas yang bertajuk “Tranformasi Gerakan Dakwah Jamiyyah untuk Keutuhan Umat dan Bangsa”  menjadi spirit guna meningkatkan dakwah Persis.

“Semua program jihad jamiyyah mempunyai nilai dakwah, dari waktu ke waktu terus berkembang. Namun tetap menyesuaikan zaman tanpa meninggalkan prinsip dasar, karakter dan ciri khas yang menjadi misi Persis. Sehingga mampu menghadapi  tantangan dan rintangan untuk kemaslahatan umat dan keutuhan bangsa,” ucap Sekretaris Umum PP Persis Haris Muslim, Selasa (4/12/2018) dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnalislam.com.

Haris mengatakan pihaknya telah mempersiapkan kegiatan yang berlangsung di Lembang Jumat-Ahad (7-9/12) mendatang. Sebelumnya, pramusyker dan pembentukan panitia telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu.  Peserta yang akan hadir terdiri dari jajaran Pimpinan Wilayah dan Bagian Otonom Persis.

“Menyambut Musykernas IV sudah mencapai 70 % sudah siap, tinggal beberapa hal lagi yang belum terselesaikan sambil jalan Insya Allah pada waktunya sudah siap, lalu mengagendakan  laporan dari setiap Pimpinan Wilayah dan Bagian Otonom Persis  dan kebijakan-kebijakan strategis lainnya, “ tambahnya.

Lebih lanjut Haris mengungkapkan Musykernas IV ini akan dihadiri oleh Anggota Majlis Penasihat, Tasykil Pimpinan Pusat, para Ketua Umum dan Sekretaris Umum Bagian Otonom, Ketua bersama Sekretaris dewan-dewan, perwakilan lembaga-lembaga dan Ikatan serta  perwakilan PW-PW se Indonesia.

Sikap Politik Sesuai Amanah Muktamar

Mengenai sikap Politik jamiyyah menjelang tahun Pemilu 2019, Persis masih berpegang pada amanah Muktamar 2015. Menurut Haris sikap politik didasarkan pada kajian mendalam dan ilmiah

“Perlu ditegaskan bahwa yang dimaksud sikap politik disini tidak mesti dukungan pragmatis ke salah satu pasangan calon, tapi sikap yang berdasarkan pada kajian ilmiah dari berbagai aspek sehingga lahir sebuah panduan untuk warga jamiyah secara Khusus dan umat secara umum. Dan Tentunya sikap kita masih pada koridor kita sebagai ormas, juga tidak akan keluar dari amanat muktamar 2015,” pungkas Haris. (HL/RFY)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.