Meski Berangsur Pulih, Pedagang Pasar Kota Palu Keluhkan Turunnya Omzet

Meski Berangsur Pulih, Pedagang Pasar Kota Palu Keluhkan Turunnya Omzet

PALU (Jurnalislam.com) – Memasuki hari ketiga belas seusai gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dua pasar tradisional terbesar di Kota Palu, yakni Pasar Masomba dan Pasar Manonda sudah kembali beroperasi. Roda perekenomian masyarakat mulai pulih pasca diterpa bencana.

Salah satu penjual buah, Nurjanah (45) mengaku sudah mulai berjualan di pasar induk Masomba, Palu sejak Sabtu (6/10/2018) lalu.

Perempuan dua anak itu mengaku terpaksa meningkatkan nyalinya berjualan sepekan pasca gempa lantaran buah-buahan yang dijualnya akan membusuk.

“Iya. Harus berjualan untuk hidup sehari-hari. Saya ki’ berjualan biar pe’ buah itu tak busuk,” kata Nurjanah saat ditemui di pasar induk Masomba, Rabu (10/10/2018).

Meskipun ibu kota Sulawesi Tengah tersebut sudah berangsur-angsur pulih, namun daya beli masyarakat masih terbilang rendah. Terbukti ada penurunan omzet yang cukup signifikan.

Iyo masih sedikit sekali pe’ yang beli itu buah kita. Jauh sekali turun untungnya. Biasanya sehari bisa Rp 1-Rp1,8 juta. Sekarang paling-paling hanya Rp 300 ribu sehari,” tuturnya.

Kendati demikian, Nurjanah mengaku cukup beruntung karena tak ada satupun keluarganya menjadi korban gempa dan tsunami. Hanya saja dua motor miliknya raup digondol masyarakat.

Pada pasar berikutnya ada pedagang sayur di kawasan Manonda, Palu, Sulteng bernama Salmah (38). Sama seperti Nurjanah, Salmah pun menyebut terpaksa berdagang lantaran sayur-mayurnya tidak akan tahan lama untuk dijual.

“Ini kaya kita punya sayur itu takut busuk kalau tidak dijual. Jadi hanya seminggu e’kita libur jualnya,” ucap Salmah.

Untuk omzet penjualan sayur, Salmah mengaku cukup berkurang banyak pemasukannya. Omzetnya hanya sampai 30 persen dari laba yang ia dapatkan sehari-hari. Total pendapatanny tersebut berjumlah Rp 200.000-Rp 300.000 per hari.

“Turun lumayan banyak bisa sehari hanya Rp 200ribu -Rp 300 ribu sehari. Biasanya bisa Rp 800 ribuan lebih,” ungkap Salmah.

Kegiatan di Pasar Tradisional kota Palu berangsur pulih. Foto: Isram

Salmah juga mengaku dengan berjualan tersebut diperuntukkan agar bisa mengobati anaknya yang masih mendapat perawatan di RS. Byangkara akibat terkena atap rumahnya sendiri.

“Ini saya lakukan juga demi Aco (5) anak saya yang kena atap rumah. Kepalanya bocor dan masih dirawat di RS,” jelas Salmah.

Suasana di Pasar Masomba dan Pasar Manonda masih terbilang lenggang. Namun tampak banyak penjualan sudah melakukan aktifitasnya dengan berjualan sayur, buah, kelapa parut, ikan, ayam potong, warung kelontong.

Reporter: Ally M Abduh

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.