Madu, Diciptakan Allah dengan Sejuta Manfaat

Madu, Diciptakan Allah dengan Sejuta Manfaat

JURNALISLAM.COM –– Allah subhanahu wata’ala menciptakan segala apa yang ada di bumi ini pasti dengan maksud dan tujuan tertentu, ada yang diciptakan untuk memberikan ujian kepada manusia, namun ada juga yang diciptakan untuk membantu dan memberi manfaat bagi anak cucu adam yang ada di bumi ini.

Begitu pula dengan Madu, ya, ketika mendengarkan kata madu pasti yang terbenak dalam fikiran kita adalah sejuta manfaat yang diberikan oleh cairan yang dihasilkan oleh hewan lebah itu, tapi kalau dimadu ? Pasti kata itu bikin wanita mengerutkan kening kepala namun membuat para pria tersenyum ceria, hihihi

Kembali ke pembahasan madu, ternyata hewan lebahlah yang menghasilan madu. Pada dasarnya lebah mengubah nektar yang ada di bunga untuk menjadi madu, lalu seperti apa prosesnya ? Mari kita ulas satu pertsatu, tapi secara singkat saja ya wankawan, :). Dalam hal ini lebah pekerjalah yang bertugas mengangkut nektar nektar dari bunga. Lebah pekerja memiliki kantong yang dapat menyimpan nektar yang dihasilkan dari 150 hingga 1500 bunga. wah, banyak juga ya ternyata.

Dalam mengambil nektar dari bunga, lebah juga menghantarkan serbuk sari yang membantu proses pembuahan bunga. Jadi simbiosis mutualisme ya, sama sama menguntungkan. Hihihi. Nah, saat kantong kantong lebah sudah penuh terisi dengan nektar, lebah lebah kembali ke sarangnya untuk melakukan proses selanjutnya.

Didalam sarang, sudah ada lebah lain yang sering dinamakan lebah rumahan. Mereka menunggu lebah pekerja membawa nektar nektar dari bunga. Selanjutnya, lebah rumahan kemudian memproses nektar dengan mulut dan perutnya karena memiliki enzim-enzim tertentu. Enzim enzim itu berfungsi untuk memecah bentuk gula pada nektar yang berbentuk disakarida menjadi monosakarida, sehingga bentuknya menjadi lebih sederhana.

Nah, selanjutnya hasil pengolahan dari nektar itu kemudian diletakan di dalam sarang, pada awalnya, nektar mempunyai kandungan air sebesar 70-80 persen, jadi bentuknya sangat cair ya, namun setelah melalui proses pengolahan dengan enzim dan juga suhu didalam sarang lebah yang hangat. Kandungan air itu akhirnya menguap dan membuat kandungan air menjadi sekitar 18 persen saja.

Nah nektar yang sudah diproses dengan sedemikian itu, akhirnya menghasilkan bentuk cairan kendal yang kita kenal dengan madu seperti yang kita lihat sekarang, cukup rumit ya ternyata proses menjadi madu wankawan.

Kemudian pada zaman Mesir kuno, madu sudah menjadi bahan lokal yang dikonsumsi rumah tangga. Madu dihargai sangat tinggi dijaman itu. Bahkan madu pernah dipakai sebagai alat pembayaran oleh masyarakat kala itu, artinya sudah sejak zaman dulu madu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban manusia.

Lalu bagaimana Islam memandang tentang madu, Al Quran sendiri menempatkan secara spesial Lebah Madu dalam salah satu nama surat didalamnya. Yakni surat An Nahl yang artinya Lebah Madu.Dan lebih rinci lagi di ayat ke 68-69 Allah subhanahu wata’ala berfirman,

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir. (QS An Nahl : 68-69)

Di ayat ke 69 menjelaskan bahwa madu bisa menjadi obat yang bisa menyembuhkan manusia, serta bermacam-macam warnanya. Lalu apasih manfaat madu, benarkah madu bisa menjadi obat bagi manusia ? Sebelum sampai kesana, kita cari tahu dulu kandungan yang ada didalam madu.

Madu mengandung glukosa (dekstrosa) dan fruktosa (levulosa) dalam jumlah yang tinggi. Menurut Winarno (1982), kadar dekstrosa dan levulosa yang tinggi mudah diserap oleh usus bersama zat-zat organic lain, sehingga dapat bertindak sebagai stimulant bagi pencernaan dan memperbaiki nafsu makan. Selain itu, madu juga memiliki sifat antimkiroba. Berdasarkan hasil peneliti Komara (2002), madu memiliki aktivitas senyawa antibakteri terutama pada baktero Gram (+), yakni bakteri S, Aureus, B. cereus. (arie/dbs)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.