IRAQ (jurnalislam.com) – Dengan mengenakan jaket anti peluru dan pistol di pinggulnya, presiden Iraqi Turkmen Front (ITF), Arshad Salihi, kemarin mengumumkan tentang mobilisasi milisi Turkmen di kota Kirkuk, dan mengatakan bahwa jika pasukan Kurdi Peshmerga "menolak untuk mengembalikan Kirkuk [kepada pemerintah Irak] kami akan merebutnya."
Pria bersenjata berkumpul di kantor ITF di Kirkuk. Pengumuman itu dirilis setelah pasukan Kurdi menguasai kota pada 12 Juni menyusul penarikan lengkap pasukan pemerinta Irak untuk menghadapi mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS).
Yousif Mohammed Sadiq, pembicara parlemen dari Pemerintah Daerah Kurdi (KRG), mengatakan bahwa KRG tidak memiliki rencana untuk menyerahkan kembali kendali Kirkuk, sebuah kota yang telah lama berada di pusat perselisihan antara KRG dan Baghdad.
Budaya dan ekonomi Kirkuk sangat penting bagi orang Kurdi. Kirkuk adalah kota dengan populasi Kurdi, Arab, Turkmen dan Asyur dan sering menjadi sasaran serangan militan yang selaras dengan al-Qaeda. Cadangan minyak besar di wilayah Kirkuk merupakan faktor utama dalam sengketa di kota tersebut. [ded412/Aljazeera]