TEHERAN (Jurnalislam.com) – Republik Syiah Iran telah menguji sistem pertahanan udara dalam negerinya, yang dirancang untuk mengembangkan S-300 Rusia, kata kepala pertahanan Garda Revolusi, lansir Middle East Eye, Ahad (3/8/2017).
“Sejalan dengan penyebaran S-300, pengerjaan sistem Bavar-373 sedang berlangsung,” Farzad Esmaili mengatakan kepada penyiar media IRIB Sabtu malam.
“Sistem ini dibuat sepenuhnya di Iran dan beberapa bagiannya berbeda dari S-300. Semua sub sistemnya telah selesai dan tes misilnya telah dilakukan.”
Iran Dibalik Pembantaian Aleppo
Bavar (yang berarti “kepercayaan”) adalah sistem pertahanan rudal jarak jauh Tehran yang pertama, dan akan mulai beroperasi pada bulan Maret 2018, tambahnya.
Pada tahun 2010, Iran mulai memproduksi Bavar-373 setelah pembelian S-300 dari Rusia dihentikan karena sanksi internasional.
Rusia melanjutkan penjualan tersebut setelah kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia yang mencabut sanksi, dan sistem pertahanan S-300 Iran mulai beroperasi pada bulan Maret.
Pada hari Ahad televisi Iran menayangkan rekaman pertama dari sebuah “pesawat tak berawak” rahasia di lokasi gurun yang tidak diketahui, dimana puluhan pesawat tak berawak berjejer.
“Jika perlu, sejumlah besar elang berkecepatan tinggi Iran akan mendarat di wilayah musuh,” kata Esmaili dalam rekaman tersebut.
Iran telah mengembangkan beberapa pesawat militer dalam beberapa tahun terakhir, memicu kritik dari Washington.
Bulan lalu, Amerika Serikat mengklaim pesawat tak berawak Iran terbang sangat dekat dengan kapal induk dan sebuah jet Angkatan Laut AS dalam dua insiden terpisah di perairan Teluk.
Iran: Setelah Aleppo, Kita akan Bantai Bahrain dan Yaman
Pada hari Sabtu, menteri pertahanan baru Amir Hatami mengatakan bahwa Iran memiliki “rencana khusus untuk meningkatkan kekuatan rudal”.
Dia mengatakan bahwa dia berharap “kemampuan tempur rudal balistik dan peluncur Iran” akan meningkat dalam empat tahun ke depan.
Komentar tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington, yang telah mengeluarkan sanksi baru terhadap program rudal balistik Iran.