Kegagalan NATO di Afghanistan

JURNALISLAM.COM – NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau yang disebut juga Aliansi Atlantik Utara, adalah sebuah aliansi militer antar pemerintah berdasarkan Fakta Pertahanan Atlantik Utara yang ditandatangani pada 4 April 1949. Organisasi ini merupakan sistem pertahanan kolektif. Markas NATO berada di Brussels, Belgia, salah satu dari 28 negara anggota di seluruh Amerika Utara dan Eropa. Anggota yang terbaru adalah Albania dan Kroasia, yang bergabung pada bulan April 2009. Tambahan 22 negara yang berpartisipasi dalam Kemitraan NATO, dan 15 negara lain yang terlibat dalam program dialog. Pengeluaran militer gabungan dari semua anggota NATO merupakan lebih dari 70 persen dari total pengeluaran global.

Setelah AS memimpin invasi Afghanistan Sejak Agustus 2003, International Security Assistance Force (ISAF) atau Pasukan Bantuan Keamanan Internasional yang dipimpin NATO telah melakukan operasi keamanan, sekaligus pelatihan dan pengembangan Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF) .Pada 16 April 2003, NATO setuju untuk mengambil alih komando pasukan ISAF yang meliputi tentara dari 42 negara. Pada akhir 2014, ISAF akan menyelesaikan misinya, seperti yang direncanakan dan disepakati dengan pihak berwenang Afghanistan. Pada tahun 2011, sesuai kesepakatan dengan pemerintah boneka Afghanistan, dilaksanakan proses transisi tanggung jawab keamanan sepenuhnya kepada pasukan keamanan dan lembaga Afghanistan.

Proses tersebut telah dilaksanakan sesuai jadwal dan dijadwalkan akan selesai pada akhir 2014. Misi ISAF akan berakhir saat pasukan NATO ditarik dari Afghanistan pada 31 Desember 2014. Dari sekitar 140.000 pasukan di tahun 2011 akan menyusut menjadi 12.000 tentara. Ini akan menjadi tantangan bagi setiap pemimpin: menyeimbangkan buku setelah bertahun-tahun berlangsung korupsi sistemik, dan bertempur melawan pemberontak yang bangkit kembali untuk mencapai kemerdekaan.

Penarikan sebagian besar pasukan NATO tersebut memicu pertanyaan tentang prestasi misi militer yang menelan biaya miliaran dolar dan ribuan nyawa, termasuk ribuan tentara Barat negara Amerika, Inggris dan lainnya. Apa yang akan terjadi saat pasukan – dan dolar mereka – berangkat ke Afghanistan?

Kenapa NATO gagal mencapai tujuan

Tujuan utama NATO di Afghanistan adalah untuk membantu pemerintah boneka Afghanistan agar memberikan keamanan yang efektif di seluruh negeri bagi kepentingan mereka dan mendukung rezim boneka melawan pemberontakan yaitu para mujahidin yang disebut sebagai Taliban oleh media.

NATO telah gagal dalam tujuan utama di Afghanistan. Pusat kota dan pemerintah tidak memiliki kontrol di Afghanistan. Para mujahidin berhasil menguasai beberapa wilayah dan ada dukungan luas untuk berperang melawan penjajah asing. Situasi saat ini adalah kelompok mujahidin semakin tangguh, korupsi merajalela dan pemerintah semakin lemah. Dalam segi keamanan, seluruh latihan NATO adalah salah satu yang menyebabkan Afghanistan mengalami banyak penderitaan, banyak korban jiwa dan tidak ada keuntungan.

Hanya satu bulan sebelum penarikan pasukan internasional, sebagian besar ahli setuju bahwa ISAF yang dipimpin NATO tidak menghasilkan apapun.

Biaya personel dan moneter misi ISAF yang tinggi banyak menimbulkan pertanyaan tentang tujuan dan prestasi intervensi militer, ditambah warga sipil Muslim tak berdosa yang terbunuh ataupun terluka semakin menanggung beban konflik.

Korban militer dan korban sipil yang disebabkan oleh ISAF dan Koalisi selama 13 tahun menjadi isu politik utama baik di Afghanistan ataupun di negara-negara pasukan kontribusi.

Amerika Serikat, yang menyediakan sebagian besar pasukan NATO di Afghanistan, telah menuangkan $ 61.000.000.000 (senilai Rp 744.200.000.000.000,- kurs US$ 12.200 Rupiah) dalam melatih 350,000 pasukan baru, sedangkan serangan Taliban telah menewaskan lebih dari 4.600 anggota pasukan boneka keamanan Afghanistan tahun ini.

Insiden dalam beberapa hari terakhir menggambarkan bagaimana pasukan rezim boneka Afghanistan akan berjuang dengan dukungan Barat yang berkurang, terutama dari dukungan dari pasukan udara.

Ketika Taliban menyerang sebuah rumah tamu bagi pasukan asing di tengah Kabul Kamis lalu, walaupun pasukan komando Afghanistan berhasil memukul mundur, tapi helikopter internasional dan Pasukan Khusus harus membantu dalam operasi sapu bersih yang berlangsung berjam-jam di wilayah tersebut.

Pejuang Taliban juga memasuki Camp Bastion, basis besar di provinsi Helmand selatan yang diserahkan kepada pasukan Afghanistan bulan lalu setelah penarikan tentara AS dan Inggris. Tentara Afghanistan butuh waktu tiga hari untuk mendapatkan kontrol kembali itupun mendapatkan kerugian yang cukup besar.

Setelah 13 tahun perjuangan NATO untuk membentuk pemerintah boneka bergaya mafia, pemerintah boneka Afghanistan dipandang serakah, kasar, dan eksklusif oleh rakyat Afghanistan. Korupsi masih merajalela di semua tingkatan aparatur negara, termasuk di pemerintah yang telah mengalami krisis legitimasi setelah tuduhan kecurangan yang meluas selama pemilu palsu tahun 2009 dan 2013.

Para analis saat ini memantau bahwa korban yang luas dan masalah logistik yang diderita oleh pasukan Afghanistan telah membuktikan bahwa mereka sangat lemah dan tidak ulet dalam pertempuran taktis melawan mujahidin Taliban. Pasukan boneka Afghanistan tetap sangat terganggu karena mereka terus menderita oleh penyalahgunaan narkoba, buta huruf, desersi dan ketidakmampuan untuk bertempur.

NATO telah gagal di Afghanistan namun berpura-pura telah berhasil. Itu hanya kamuflase untuk menyamarkan karena sangat memalukan jika kekalahan mereka diketahui oleh dunia.

NATO telah gagal di Afghanistan namun berpura-pura telah berhasil. Itu hanya kamuflase untuk menyamarkan karena sangat memalukan jika kekalahan mereka diketahui oleh dunia.

Pasukan penjajah NATO di Afghanistan hari ini berada dalam situasi yang sama seperti penjajah Soviet ketika itu. Inilah yang memperkuat bukti  bahwa NATO telah gagal di Afghanistan secara kolektif dan kelembagaan. [ded412/shahamat]

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.