KAMMI Komsat Singaraja Galang Dana Bantu Korban Kabut Asap

SINGARAJA (Jurnalislam.com) – Sejumlah mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Singaraja, Bali menggelar aksi solidaritas untuk korban bencana kabut asap, Ahad (29/10/2015). Selain KAMMI, aksi itu diikuti juga oleh Me-Dan (Medis dan Aksi Kemanusiaan), Al Hikmah dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Singaraja, Bali.

"Tujuan kami mengadakan penggalangan dana ini yaitu adalah untuk membantu saudara kita yang lagi terkena musibah asap di daerah Sumatera dan Kalimantan dan sekitarnya. Untuk membuktikan iman kita kepada Allah. Karena di dalam hadist Nabi juga, bahwasanya kita semua adalah ibarat satu tubuh, apabila ada satu anggota tubuh yang kesakitan, maka anggota tubuh yang lain akan merasakan panas dan tidak bisa tidur," kata Ketua KAMMI Komsat Singaraja, Okik Hadi Saputro kepada Jurniscom di sela-sela aksi.

Penggalangan dana dilakukan selama dua hari, Jumat dan Ahad (16,18/10/2015) di 3 titik;  lampu merah Jalan Pramuka, lampu merah Jalan Ahmad Yani dan lampu merah Pantai Penimbangan. Aksi yang dimulai dari 16.30-17.30 waktu setempat itu berhasil mengumpulkan dana sebesar  Rp. 4.703.000.

"Ini bukti bahwa masyarakat sangat antusias sekali dengan aksi kemanusiaan ini. Karena dengan waktu yang begitu singkat bisa memperoleh dana sebesar itu," ujarnya.

Dana yang terkumpul akan langsung disumbangkan ke daerah yang terkena dampak parah kabut asap melalui KAMMI Reaksi Cepat (KRC).

"Setidaknya aksi yang dilakukan oleh KAMMI Komisariat Singaraja, Bali ini menjadi langkah awal untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergerak membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah di Indonesia," lanjut Okik.

Okik menjelaskan Islam di Bali merupakan kaum minoritas. Oleh sebab itu, ia menjadikan aksi tersebut sebagai ajang silaturahim untuk mempererat ukhuwah Islamiyah sesama organisasi Islam di Bali.

"Iibarat sapu lidi, jika hanya satu maka tidak akan bermakna. Makanya kita satukan barisan dari berbagai kalangan untuk menjadi bermakna layaknya sapu lidi," tutupnya.

Reporter : Findra | Editor : Ally | Jurniscom

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.