Jubir Taliban: Jihad Selama Ramadhan adalah Wajib

Jubir Taliban: Jihad Selama Ramadhan adalah Wajib

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Juru bicara resmi Imarah Islam Afghanistan (Taliban) menyebut jihad sebagai “ibadah wajib” dan mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan ini. Sikap juru bicara tersebut konsisten dengan kebijakan Taliban.

“Pertarungan kami adalah Jihad dan ibadah wajib, setiap amalan wajib mendapat pahala 70 kali lipat di bulan Ramadan,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di akun Twitter resminya pada 27 Mei, awal dimulai Ramadhan, lansir The LOng War Journal, Selasa (30/5/2017).

“Seruan untuk menghentikan Jihad di bulan suci ini adalah ketidaktahuan akan agama. Menyakiti warga sipil selama Ramadan dan sebaliknya adalah sebuah kejahatan,” lanjutnya dalam tweet terpisah.

Sikap Mujahid mengenai pertempuran selama bulan Ramadhan konsisten dengan pernyataan masa lalu. Pada tahun 2013, sambil memperdebatkan suara Jihad yang menyerukan gencatan senjata, Mujahid mengatakan bahwa Taliban akan terus berjuang.

“Selama bulan suci Ramadhan, jihad memperoleh pahala besar. Dan mujahidin akan terus menggunakan semua teknik pertarungan untuk meluncurkan serangan terhadap musuh,” kata Mujahid, menurut Reuters.

Tindakan Taliban sesuai dengan kata-katanya. Taliban telah meluncurkan serangan terhadap pos militer Afghanistan, pangkalan militer, gedung pemerintah boneka, dan warga sipil yang mendukung pemerintah sejak awal bulan Ramadan. Taliban membunuh 13 anggota milisi yang didukung intelijen AS (CIA) dalam sebuah pemboman mobil martir di ibukota provinsi Khost yang digambarkan AFP sebagai “serangan besar pertama pada awal bulan suci Ramadhan.”

Taliban telah berulang kali menyatakan bahwa pihaknya tidak berniat untuk melakukan negosiasi gencatan senjata atau melakukan perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan bentukan AS. Taliban mendukung Al Qaeda dan mempertahankan upaya menegakkan kembali Imarah Islam Afghanistan pada masa lalu, nama resmi pemerintah Taliban yang digulingkan oleh pasukan salibis AS dan multinasional pada tahun 2002. Meskipun demikian, AS, sekutu barat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa terus mendorong pembicaraan damai.

Mujahid mengeluarkan sebuah tweet lagi yang mengatakan bahwa Taliban “memberikan perhatian khusus untuk melindungi kehidupan warga sipil sepanjang tahun ini.”

Bagikan