JENEWA (Jurnalislam.com) – Sumber mengatakan kepada Al Arabiya News Channel pada hari Kamis (18/5/2017) bahwa Rusia telah menekan oposisi Suriah di Jenewa untuk menerima proposal utusan PBB untuk Suriah Steffan de Mistura, yang dimaksudkan untuk merancang sebuah konstitusi baru sebelum ada pembicaraan pemindahan kekuasaan di dalam negara yang dilanda konflik tersebut.
Sumber tersebut juga menambahkan pihak oposisi Suriah mengatakan kepada Rusia bahwa mereka menolak solusi yang menetapkan Bashar Al-Assad tetap berkuasa.
Mereka juga mengatakan wakil menteri luar negeri Rusia mengatakan kepada oposisi Suriah bahwa tidak ada keputusan internasional yang secara jelas membicarakan masa depan Assad.
Oposisi Suriah pada hari Kamis menunggu amandemen baru oleh Mistura setelah menolak proposalnya. De Mistura pada Rabu malam menarik usulannya dalam membentuk sebuah tim untuk menciptakan sebuah konstitusi inklusif baru setelah oposisi Suriah menjelaskan bahwa mereka ingin melewati pembicaraan peralihan kekuasaan terlebih dahulu.
Pihak oposisi mengkritik usulan Mistura sebagai pengalih perhatian yang berbeda dari tuntutan oposisi Suriah.
Oposisi Suriah juga mengatakan bahwa prioritas untuk setiap proses politik yang baik di Suriah adalah untuk sepenuhnya melaksanakan gencatan senjata dan untuk mempercepat penyerahan para pelaku yang berada di balik pembunuhan dan pemenjaraan warga sipil yang tidak bersalah oleh rezim Assad.
Walaupun pembicaraan antara pihak-pihak yang bertikai Suriah terus berlanjut di Jenewa, perundingan masih diselimuti skeptisisme dan kurangnya kepercayaan akan adanya terobosan untuk mengakhiri konflik yang sudah masuk tahun ke tujuh.