Israel Tolak Aturan Mekkah dan Madinah Diberlakukan di Masjid Al Aqsha

Israel Tolak Aturan Mekkah dan Madinah Diberlakukan di Masjid Al AqshaAL QUDS (Jurnalislam.com) – Pemerintah zionis tidak akan menerima aturan Mekkah dan Madinah diberlakukan di Masjid Al Aqsha, Ketua Komite Knesset Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Israel, Avi Dichter, mengatakan pada hari Senin (15/08/2016), mengacu pada dua kota suci di Arab Saudi dimana non-Muslim dilarang masuk, Worl Bulletin melaporkan Rabu (17/08/2016).

“Aturan yang dilakukan di Arab Saudi – di dua kota suci Islam, Mekkah dan Madinah, tempat di mana hanya umat Islam yang berhak untuk masuk – akan dilakukan pada Temple Mount adalah ide yang terdistorsi yang tidak akan dapat terjadi , “kata Dichter. “Kami akan menghormati kesucian Masjid al-Aqhsa di Yerusalem, dan kami tetap akan mempertahankan hak-hak kami di Temple Mount.”

Dichter menanggapi komentar yang dibuat oleh Menteri Urusan Wakaf dan Islam Yordania Wael Arabiyat, dan diangkat oleh lembaga pers resmi Yordania Petra pada hari Senin, yang mengecam kunjungan “setan” beberapa hari sebelumnya oleh sekelompok pemukim Yahudi ekstremis ke situs suci umat Islam dan menyalahkan polisi Israel yang mengizinkan ekstremis Zionis masuk dan berdoa di kompleks.

Yordania adalah penjaga kompleks Masjid Al-Aqhsa di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel dan telah berulang kali mengecam pelanggaran aturan di tempat suci ketiga Islam tersebut.

Yahudi, yang mengklaim bangunan tersebut sebagai situs mereka yang paling suci dan menyebutnya Al-Haram Asy-Syarif, diperbolehkan untuk mengunjungi tetapi tidak untuk berdoa di lapangan terbuka untuk menghindari ketegangan dengan umat Islam yang beribadah di sana.

Pada hari Ahad (14/08/2016), sekitar 400 Zionis ekstrim menyerbu kompleks untuk memperingati penghancuran dua kuil-kuil kuno.

“Tindakan seperti itu bisa memicu perang agama di wilayah ini,” Arabiyat telah memperingatkan.

Arabiyat juga mengecam polisi Israel karena diduga “menangkap dan memukuli” jamaah Muslim di lokasi itu.

Polisi zionis pada hari Ahad mengatakan umat Islam berkumpul di sekitar kelompok orang Yahudi yang diusir dari kompleks dan mulai berteriak pada mereka.

Polisi mendorong mereka pergi dan tiga Muslim mengalami luka ringan dalam bentrokan tersebut.

Israeli regime's police forces attack Palestinian worshipers after Friday prayers at al-Aqsa Mosque

Raja Yordania Abdullah II juga mengecam “kekerasan dan pelanggaran berulang oleh Israel dan kelompok-kelompok Yahudi ekstremis dan upaya terang-terangan mereka untuk mengubah status quo di Yerusalem,” dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Senin oleh surat kabar semi-resmi Addustour.

“Kami akan bertahan dalam melakukan tanggung jawab agama dan sejarah kita terhadap Masjid Al Aqsha…. yang menghadapi pelanggaran berulang oleh kelompok-kelompok yahudi ekstrim,” katanya.

“Sebagai penjaga situs suci Islam di Yerusalem, saya akan melanjutkan upaya saya untuk melindungi tempat-tempat ini dan berdiri melawan semua pelanggaran kesucian mereka,” katanya.

Yahudi pada hari Ahad memperingati hari ritual berkabung mereka yang dikenal sebagai Tisha B’av.

Kekhawatiran Palestina atas niat zionis untuk melemahkan kontrol Muslim terhadap kompleks Masjid Al Aqsha merupakan faktor kunci dalam gelombang perlawanan yang meletus 10 bulan lalu.

Palestina mengatakan bahwa Israel berusaha mengubah status quo di kompleks, namun fakta tersebut berulang kali dibantah Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu.

Israel menjajah Jerusalem timur pada tahun 1967 dan kemudian menganeksasi wilayah dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

 

Deddy | World Bulletin | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.