TEL AVIV (jurnalislam.com)— Pemerintah Israel memberikan wewenang kepada Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, untuk memanggil hingga 430 ribu tentara cadangan hingga 30 November 2025. Kebijakan ini dilaporkan oleh penyiar publik Israel, Kan, pada Ahad (10/8/2025).
Langkah tersebut diambil di tengah berlanjutnya rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza dan menduduki seluruh wilayah Jalur Gaza. Kan melaporkan, keputusan ini terkait dengan eskalasi operasi militer serta kebutuhan militer untuk memperkuat kemampuan tempur, sesuai keputusan kabinet keamanan pada Kamis sebelumnya.
Jaksa Agung Israel, Gali Baharav-Miara, pada Ahad (10/8) mengatakan bahwa negaranya “tidak memiliki alternatif selain terus memobilisasi tentara cadangan,” seperti dikutip i24NEWS.
Media Israel menyebut, Israel menargetkan perebutan Kota Gaza, yang diperkirakan memakan waktu beberapa bulan, sebelum memindahkan warga Palestina ke kamp konsentrasi di Khan Younis. Tel Aviv juga berencana membangun lebih banyak pusat distribusi bantuan, serupa dengan yang saat ini beroperasi di selatan Gaza dan dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel.
Sejak awal operasi, setidaknya 1.400 warga Palestina tewas akibat serangan Israel saat mencari bantuan, termasuk di titik distribusi GHF.
Militer Israel memperingatkan bahwa perluasan serangan dapat membahayakan nyawa sekitar 20 tawanan Israel yang masih ditahan Hamas di Gaza serta berisiko menyeret pasukan ke perang gerilya berkepanjangan.
Keluarga tawanan Israel telah menyerukan penghentian operasi militer untuk membuka peluang pertukaran tawanan.
Sementara itu, para pakar PBB dan sejumlah kelompok hak asasi manusia terkemuka menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. (Bahry)
Sumber: TNA