Israel Kembali Batasi Muslim Beribadah di Masjid Al Aqsa

YERUSALEM (Jurnalislam.com) – Puluhan perempuan Palestina dipaksa untuk melakukan shalat di lorong-lorong di luar Masjid Al Aqsa setelah pasukan Israel hanya memberikan izin masuk kepada jamaah perempuan yang meninggalkan kartu identitasnya seperti KTP mereka di pos pemeriksaan Israel yang mengelilingi masjid.

Seperti diberitakan Maan News, Selasa (18/11), sejumlah saksi mata mengatakan bahwa banyak perempuan Palestina yang menolak meninggalkan kartu identitas mereka di pos pemeriksaan mengingat tak jarang otoritas Israel kerap menyita KTP mereka dan juga rumit serta lamanya proses pengambilan kembali KTP mereka begitu selesai beribadah.

Dalam beberapa kasus, para perempuan  mengatakan bahwa mereka harus menunggu berjam-jam hingga menjalani interogasi untuk kembali mendapatkan KTP miliknya. Para perempuan Palestina dilaporkan ketakutan melihat ancaman tentara Israel yang mengacungkan senjatanya kepada mereka.

Sementara itu, lebih dari 30 orang Yahudi diizinkan masuk ke Al Aqsa dengan pengawalan tentara Israel pada Ahad (16/11) pagi. Israel seakan tidak belajar dari pengalaman. Sebelumnya, aksi tentara Israel yang melarang dan membatasi jamaah Palestina yang hendak beribadah di Masjid Al Aqsa berbuntut pada kericuhan dan kecaman dari seluruh umat muslim di dunia.

Ketegangan terus memanas hingga pada beberapa hari lalu, Israel kembali membuka akses masuk bagi jamaah Palestina. Selama beberapa bulan terakhir, Pemerintah Israel mengatur jam beribadah bagi perempuan Palestina mulai dari pukul tujuh hingga sepuluh pagi.

Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodir kelompok-kelompok Yahudi Sayap Kanan yang pada akhirnya memancing amarah warga Palestina. Setelah ditolak masuk, para perempuan Palestina berdoa di luar gerbang Masjid Al Aqsa dan meneriakkan slogan-slogan yang menyatakan dukungan untuk pembebasan Masjid Al Aqsa.

Menurut perjanjian 1967, hanya umat Muslim yang diperbolehkan beribadah di Masjid Al Aqsa sementara kaum Yahudi hanya diperbolehkan melakukan ritualnya di di Tembok Barat sebelahnya. Namun, dalam beberapa bulan terakhir kelompok sayap kanan yang sebelumnya telah menyerukan penghancuran masjid dan pembangunan sebuah kuil Yahudi di Situs Suci tersebut telah berulang kali memasuki daerah di bawah pengawalan polisi yang ketat. (rol)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.