Iran Tukar Seorang Diplomatnya dengan Lima Pejabat Senior Al Qaeda

IRAN (Jurnalislam.com) – Iran telah membebaskan lima pejabat senior Al Qaeda dari tahanan dan akan segera mengizinkan mereka untuk meninggalkan negara itu, SkyNews melaporkan pada hari Senin (14/09/2015).

Menurut sumber-sumber intelijen, tiga dari lima yang dibebaskan adalah anggota komite Dewan Syura al Qaeda.

Mereka dibebaskan dalam pertukaran untuk seorang diplomat Iran yang diculik di Yaman awal tahun ini.

Langkah ini dilakukan tidak lama setelah koalisi pimpinan Amerika di Suriah membom dan membunuh beberapa mujahidin yang dikenal sebagai Khorasan Group – jaringan al Qaeda yang berbasis di Suriah, yang berfokus pada perencanaan serangan di Negara Barat dan beroperasi dengan menggunakan paspor asing.

Di antara mereka yang gugur adalah Mohsin Al Fadhli.

Sumber-sumber intelijen mengatakan bahwa teokrasi Syiah Iran dan mujahidin Sunni Al-Qaeda adalah musuh.

Di antara mereka yang dibebaskan dalam pertukaran untuk diplomat Iran itu adalah Abu al Kheir al Masri – mantan kepala komite "hubungan eksternal" al Qaeda, yang pernah dipandang sebagai pengganti Syeikh Usama bin Laden sebagai pimpinan puncak al Qaeda.

Bersama dengan dia adalah Saif al Adel – yang dianggap sebagai Nomor Tiga dalam hirarki Al Qaeda, menurut sebuah laporan intelijen yang dilihat oleh Sky News.

Laporan itu mengatakan, "Di masa lalu, ia memimpin komite militer dan keamanan Al Qaeda dan menjabat selama bertahun-tahun sebagai ahli strategi terkemuka.

"Dia mengambil bagian dalam serangan terhadap kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998 dan penculikan reporter Wall Street Journal Daniel Pearl di Pakistan pada tahun 2002".

Laporan ini melanjutkan, "Al Adel memulai karirnya di militer Mesir, sebelum menjabat sebagai perwira. Dia kemudian beralih ke eksekutor dan memainkan peran dalam pembunuhan mantan Presiden Mesir Anwar Sadat pada tahun 1981.."

Anggota paling senior ketiga Al Qaeda, yang ditahan di Iran tetapi baru-baru ini dibebaskan, adalah Abu Muhammad al Masri – anggota sayap militer Al Qaeda.

Laporan itu mengatakan ia juga "terlibat dalam serangan di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998, serta serangan 11/9 dan berikutnya serangan terhadap target Inggris dan Zionis".

"Iran juga membebaskan dua tahanan yang kurang dikenal, namun tidak kurang berbahaya, keduanya keturunan Yordania, yaitu Khaled El-Arouri (juga dikenal sebagai Abou El-Kasam) dan Sari Shihab El-Arouri menjabat sebagai wakil komandan al-Qaeda di Irak (AQI), di bawah kepemimpinan Abu Musab al-Zarqawi sampai ia gugur pada tahun 2006, dan El-Arouri secara pribadi terlibat dalam serangan yang tak terhitung jumlahnya."

Sumber-sumber intelijen mengatakan kelimanya diyakini masih berada di Iran tetapi ada kemungkinan bahwa mereka akan diizinkan untuk pergi – mungkin untuk mengisi posisi dalam struktur kepemimpinan al Qaeda yang telah diserang oleh serangan pesawat tak berawak di Pakistan, Afghanistan, Yaman, Suriah dan Somalia.

Beberapa badan intelijen percaya bahwa mereka mungkin akan melakukan perjalanan ke Suriah, di mana mereka bisa memanfaatkan wilayah yang tak berpemerintahan dan untuk merencanakan serangan ke negeri-negeri barat.

Sebuah laporan intelijen mengatakan, "Jika organisasi intelijen Barat sadar, pembebasan komandan dan para pejuang senior Al Qaeda oleh Iran merupakan ancaman yang signifikan.

Mereka ini adalah mujahidin berpengalaman dengan track record yang terbukti dalam melaksanakan serangan yang mematikan.."

Deddy | SkyNews | Jurniscom

 

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses