JURNALISLAM.COM – Pada malam pembukaan kedutaan besar pemerintah AS di Yerusalem hari Senin (14/5/2018), Al Qaeda merilis pesan baru dari pemimpinnya, Dr Ayman al-Zawahiri. Amir al Qaeda tersebut menekankan pada awal pidatonya bahwa telah ada “kegemparan besar” atas keputusan pemerintah Trump yang telah memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Presiden Trump telah “jelas dan jujur,” mengungkapkan secara terbuka “wajah Perang Salib modern yang sesungguhnya, yang tidak berurusan dengan retret dan rekonsiliasi,” menurut Syeikh Zawahiri.
Syeikh Zawahiri melanjutkan dengan mengulangi seruan lama Al Qaeda: Seluruh sistem internasional memusuhi umat Islam. Mereka hanya menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menjadikan seseorang terlibat dalam skema yang terjadi di Palestina sekarang ini, kata penerus Syeikh Usamah bin Laden.
Memang, judul pidato Syeikh Zawahiri, “Tel Aviv Juga Tanah Muslim,” juga menggarisbawahi maksudnya. Relokasi kedutaan adalah masalah kecil yang terkait dengan konspirasi “Tentara Salib” yang sangat luas yang ditentang keras Al Qaeda, lansir The Long War Journal, Senin.
Dr Ayman al Zawahiri mengingatkan “saudara Muslim dan mujahidin serta ulama yang tulus” bahwa “semua negeri kaum Muslimin di dunia yang menjadi anggota di PBB dan telah mengakui Israel dengan menandatangani Piagam PBB, yang menegaskan kesatuan dan integritas teritorial masing-masing negara, termasuk wilayah Israel, ” ini adalah dosa asal yang ditemukan dalam keputusan negara manapun ketika masuk dalam PBB.
58 Warga Palestina Gugur dalam Aksi Protes Peresmian Kedutaan AS di Yerusalem
Pemimpin al-Qaeda tersebut menegaskan bahwa, dengan menandatangani piagam PBB, negara-negara tersebut telah setuju untuk meninggalkan “kekuasaan (pemerintahan) yang berlandaskan Syariah.” Artinya, mereka telah sepakat bahwa mereka tidak akan mematuhi hukum Islam. Sebaliknya, negara-negara ini “puas” dengan mengatur dan “berkuasa” menurut “keputusan Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum,” termasuk keputusan pada tahun 1947 untuk membagi wilayah tanah Palestina.
Tel Aviv dan Jerusalem sama-sama “tanah Islam,” terang Syeikh Zawahiri. Orang beriman sejati perlu “membebaskan Palestina” dan “semua tempat tinggal Muslim lainnya” setelah mendeklarasikan bahwa seluruh “sistem tirani internasional adalah kriminal” sehingga tidak sah dalam mengatur kehidupan bernegara.
Syeikh Zawahiri sekali lagi menyerukan persatuan kaum Muslim, sebuah tujuan akhir Al Qaeda, adalah seperti itu sehingga ummah (kaum Muslim sedunia) terlibat dalam “perlawanan… di berbagai front, bukan sebagai kelompok terpisah yang mundur menghadapi para penjahat terbesar.”
Syeikh Zawahiri juga mengingatkan bahwa Syeikh Usamah bin Laden mengidentifikasi Amerika sebagai pemimpin sistem internasional yang korup (zhalim) oleh karena itu, Amerika adalah “musuh pertama kaum Muslim.” Syeikh Usamah Bin Laden pertama kali menyatakan bahwa orang Amerika “tidak bisa bermimpi tentang keamanan sampai kita benar-benar hidup di Palestina, dan sampai semua tentara penjajah pergi dari tanah Palestina.”
Lakukan Pembantaian pada Warga Palestina, Erdogan: Israel adalah Negara Teroris
Tujuannya adalah membangun “kekhalifahan setelah disatukan oleh tauhid,” kata Syeikh Zawahiri. Ini akan membutuhkan dakwah dan jihad. Dan Muslim tidak boleh bingung dalam membedakan mana musuh dan mana teman, dan berjuang dalam “pertempuran pemikiran sebelum pertempuran senjata,” serta tetap “bebas dari ilusi.”
Di masa lalu, para pemimpin al-Qaeda telah meminta umat Islam untuk menggunakan tanah Suriah untuk “membebaskan” Yerusalem. Al Qaeda menggunakan tema ini sebagai seruan bagi para jihadis di Suriah.
Pesan Syeikh Zawahiri adalah episode ke-9 dalam seri “Pesan Singkat Demi Kemenangan Umat”, di mana ia telah meliput berbagai topik. Meskipun Syeikh Zawahiri kadang berbicara lama, pernyataannya dalam program ini sangat singkat.
Seri ceramah ini telah berjalan sejak Agustus 2016, Zawahiri dan media As Sahab dengan jelas mengatur waktu rilis episode ini bertepatan dengan relokasi kedutaan AS ke Yerusalem.
Syeikh Zawahiri juga tetap merupakan seorang komentator yang produktif, yang secara teratur menyampaikan pesan terkini dan penting bagi umat Islam.
Terjemahan bahasa Inggris dari pesan itu didistribusikan melalui Telegram oleh Al-Tamkin Media, yang secara teratur menerjemahkan pesan dari para pemimpin senior Al Qaeda. Kutipan dalam artikel ini diadaptasi dari terjemahan kasar Al-Tamkin.