PADANG (Jurnalislam.com) – Dalam acara simposium jurnalis muslim yang digelar Jurnalis Islam Bersatu (JITU) dan Yayasan al-Manarah al-Islamiyah pada Selasa, (18/7/2017), ulama asal Afrika, Syaikh al-Hamudi menyampaikan nasehat khusus kepada para jurnalis muslim.
Sebelum itu, ia menjelaskan sebuah hadist yang menjadi landasan betapa mulianya profesi seorang jurnalis. “Allah akan mencerahkan wajah seseorang apabila mendengar (kebenaran) dan kemudian ia menyampaikannya kepada orang lain,” katanya dalam simposium jurnalis muslim di Grand Inna Muara Hotel, Selasa (18/7/2017) sebagaimana dilansir Islamic News Agency (INA).
Syeikh mengatakan, jurnalis muslim harus terus bersungguh-sungguh dalam menyampaikan kabar kepada umat Islam. Sebab, setiap kata yang ditulis oleh seorang jurnalis akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat.
“Apa yang tulis beberapa puluh tahun, ratusan tahun, akan dipertanggungjawabkan oleh Allah. Maka tetap bersungguh-sungguhlah dan jangan memecah belah,” ujarnya.
Kemudian Syeikh menasehatkan agar jurnalis muslim melakukan verifikasi (tabayun) data seakurat mungkin sebelum menulis berita. Ia menyampaikan salah satu ayat dalam Al-Qur’an tentang pentingnya tabayun.
Terakhir, Syeikh al-Hamudi mengimbau jurnalis muslim untuk bersatu dalam sebuah jamaah/perhimpunan. “Bersatulah, berkumpulah, berhimpunlah, sebab tangan Allah selalu bersama orang yang berkumpul, jika tidak berjamaah maka itu adalah seuatu keburukan,” tegasnya.
Reporter: Lutfi Habbibulhaq/INA