Imam Masjid Agung Taipei: Ibadah Boleh Sesuka Hati Namun Dukungan Keuangan dari Negara Tidak Ada

Imam Masjid Agung Taipei: Ibadah Boleh Sesuka Hati Namun Dukungan Keuangan dari Negara Tidak Ada

TAIWAN (Jurnalislam.com) – Imam Masjidil Haram Taipei mengatakan bahwa umat Islam diperlakukan setara di negara pulau kecil yang otonom, meskipun ia mengatakan mereka tidak mendapatkan dukungan keuangan dari pemerintah.

Dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Agency, Kamis (20/10/2016) Ibrahim Gao mengatakan bahwa sekitar 200.000 Muslim di Taiwan bebas untuk beribadah sesuka hati.

“Umat setiap agama dapat dengan bebas melakukan kegiatan mereka sendiri di bawah kerangka konstitusional dan hukum,” katanya.

Dia menyoroti kesamaan sistem Taiwan, tetapi mengeluh tentang kurangnya dukungan keuangan dari pemerintah yang mengatakan bahwa mereka yang mempraktekkan Islam merupakan “minoritas kecil dari [keseluruhan] penduduk” yang berjumlah 23 juta.

Dari 200.000 Muslim di negara itu, hanya setengah yang merupakan penduduk setempat, kata Gao, dengan sisanya adalah migran yang tiba di negara itu karena alasan pekerjaan.

Karena mereka tidak hidup sebagai satu komunitas, “mereka secara politik lemah,” katanya.

Imam juga mengangkat isu kurangnya perwakilan Muslim di parlemen dan lembaga-lembaga negara.

Masjid Agung Taipei adalah yang terbesar dan paling terkenal di antara tujuh masjid Taiwan.

Bagaimanapun peran Masjid tersebut dalam masyarakat lokal lebih besar daripada di banyak komunitas Muslim lainnya karena sekolah Taiwan tidak menawarkan pendidikan agama, baik itu Islam, Kristen, atau Budha.

“Ini adalah tanggung jawab orang tua untuk pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya,” kata Gao, menambahkan bahwa mereka juga mengatur kegiatan pendidikan di Masjid-masjid.

Bagikan