ANKARA (Jurnalislam.com) – Rusia pada hari Jumat (19/1/2019) mulai menarik aset militernya menjelang operasi militer Turki melawan milisi PYD dukungan AS yang diperkirakan akan terjadi di kota barat laut Afrin di Suriah.
Pasukan Rusia yang ditempatkan di wilayah timur laut Kafr Jana di kota Afrin mulai meninggalkan daerah tersebut, menurut sumber terpercaya di Afrin.
Beberapa aset keamanan Rusia telah sampai ke kota Nubl dan Zahra, di pinggiran Afrin, yang saat ini dipegang oleh rezim Nushairiyah Assad.
AS Mohon kepada Turki untuk TIdak Lakukan Serangan
Sebuah operasi militer Turki di Afrin – sebuah wilayah yang berbatasan dengan provinsi Hatay dan Kilis di Turki – sangat diperkirakan akan berkobar, setelah Operasi Perisai Euphrates tujuh bulan yang sukses di Suriah utara, yang berakhir pada bulan Maret 2017.
Rezim Syiah Bashar al-Assad menyerahkan Afrin ke milisi PYD/PKK tanpa pertempuran, dan saat ini ada sekitar 8.000-10.000 teroris PYD di wilayah tersebut, menurut informasi yang dikumpulkan oleh Anadolu Agency.
Setelah Turki memperingatkan kehadiran mereka di Afrin, milisi yang didukung militer AS tersebut sekarang bersembunyi di tempat penampungan dan bunker-bunker di daerah pemukiman di sana.
AS Bentuk 30.000 Pasukan Teror di Suriah, Erdogan: Tenggelamkan!
PYD/PKK adalah cabang Suriah dari kelompok teror PKK, yang telah ditunjuk sebagai organisasi teroris oleh Turki dan UE.
Sejak pertengahan 1980an, PKK telah melancarkan serangan teror yang luas melawan negara Turki di mana diperkirakan 40.000 orang telah terbunuh.