GAZA (Jurnalislam.com) – Kantor berita Andolu Agency melaporkan bahwa Hamas pada hari Rabu (13/05/2015) menjelaskan sebuah permintaan anggota parlemen Israel kepada pemerintah untuk secara resmi mengakui peristiwa 1915 sebagai "genosida" yang dilakukan terhadap orang Armenia sebagai "upaya menyembunyikan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina."
"Tuntutan dari Knesset Speaker kepada pemerintah Israel untuk secara resmi mengakui bahwa genosida Armenia bertujuan untuk menutupi kejahatan Israel terhadap Jalur Gaza, rakyat Palestina dan semua rakyat di wilayah ini," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan permintaan tersebut juga bertujuan untuk mengubah opini publik internasional untuk melawan Turki.
Pada hari Selasa, Yuli Edelstein dilaporkan mendesak pemerintah untuk meninjau kembali posisi Israel dalam "Genosida Armenia" dan secara resmi mengakui genosida tersebut.
Peristiwa 1915 terjadi selama Perang Dunia I, ketika sebagian dari penduduk Armenia yang tinggal di Kekaisaran Ottoman berpihak pada invasi pasukan Rusia dan memberontak melawan kekuasaan Ottoman.
Setelah pemberontakan, relokasi Armenia oleh Ottoman di Anatolia timur menimbulkan banyak korban.
Turki tidak membantah bahwa ada korban di kedua belah pihak, namun menolak istilah "genosida."
Ankara telah menyerukan pembentukan komisi bersama sejarawan dan pembukaan arsip untuk menentukan dengan tepat apa yang terjadi antara kekaisaran Ottoman dan warga Armenia nya.
Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom