![Ustadz DR Haikal Hassan](http://media.jurnalislam.com/2016/08/haikal-hassan.jpg)
JAKARTA (Jurnalislam.com)– Tokoh muda Betawi ustadz DR Haikal Hassan menyayangkan adanya pendapat yang menyatakan Betawi kurang berperan dalam kemerdekaan. Menurutnya jauh sebelum kemerdekaan suku Betawi sudah mengusir penjajah.
“Ketika derah lain masih terjajah, Betawi duluan yang ngelawan, dari jaman Portugis sebelum Belanda dateng itu dijajah. Apa yang dilakukan Fatahillah mengusir Portugis sampai mendirikan Jayakarta itu mulanya,” ungkapnya kepada Jurnalislam.com, Selasa (16/08/2016).
Menurutnya kalau sekarang ada tiba-tiba pendapat yang menyatakan Betawi kurang berperan dalam mengusir penjajah, itu pendapat orang yang tidak paham sejarah.
“Karena sejak masa Portugis pergi, Jakarta udah jadi kota Islam yang terdiri dari pada ulama-ulama ini gak pernah diduduki oleh Belanda sampai kedatangan VOC,” ujarnya.
“Betawi tidak pernah selesai dalam melakukan perlawanan, yang nyata-nyata di Condet saja beberapa orang yang mati melawan penjajah, didaerah lain belum ada perlawanan. Mat Gendut itu asli Condet dia yang melakukan perlawanan terhadap Belanda, yang lain mah gak ada yang berani, itu orang Betawi,” tegasnya.
“Kita kenal si Pitung, si Sarip, siapa lagi jagoan Betawi, mereka semua ulama, gak ada yang gak ulama,” tambahnya
Pria kelahiran Betawi yang juga aktif di Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Jakarta ini menyatakan bahwa masjid adalah saksi perlawanan orang Betawi dalam menghadapi penjajahan.
“Di Kampung Melayu ada masjid Jami’ Al Atiq, saksi bahwa masyarakat Kampung Melayu melakukan perlawanan kepada penjajah. Di Kebon Jeruk ada masjid Jami’ Kebon Jeruk, saksi juga bahwa masyarakat Kebon Jeruk melakukan perlawanan, belum di Pekojan dan daerah lain,” pungkasnya.
Reporter: Irfan Yusuf | Editor: Irfan Yusuf | Jurnalislam
Maaf, numpang tanya si sarip siapa ya ?
Makasih