Hadapi Revolusi Industri 4.0, Santri Diminta Kreatif dan Kuasai Teknologi

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Santri Diminta Kreatif dan Kuasai Teknologi

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. KH. Said Aqil Siroj menyampaikan pidato kebudayaan dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (22/10/2019) malam.

Dalam pidatonya, Kiai Said berpesan kepada para santri atau kaum bersarung untuk mengembangkan tradisi kreatif, inovatif, dan berpikir kritis.

Pengasuh Pondok Pesantren Atsaqofah Ciganjur ini menjelaskan, menuju tahun 2045 masyarakat Indonesia akan menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.

Di era ini, kata dia, masyarakat bisa mendapatkan manfaat, tetapi juga berpeluang mendapat efek negatif, yang mana bisa menjadikan manusia terperangkap sebagai obyek kemajuan teknologi dan informasi.
Kiai Said mengatajan, kemajuan teknologi dan informasi tersebut dapat mengurangi hubungan dan kedekatan antar manusia (hablun min al-nas).

Namun, menurut dia, santri memiliki modal yang besar untuk mendorong manusia agar tetap menjadi sentral atas kemajuan teknologi dan informasi tersebut.

“Santri memiliki mekanisme agar hubungan antar manusia tetap kuat dan kokoh. Di antaranya Tahlilan, Yasinan, dan Barzanji,” kata Kiai Said.

Di dalam tradisi keberagamaan tersebut, lanjutnya, teknologi dan informasi hanyalah dijadikan sebagai sebuah instrumen bukan tujuan.

Dengan demikian, kata dia, seluruh produk peradaban diarahkan untuk menguatkan kualitas kemanusiaan masyarakat Indonesia.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.