Fenomena Mabuk Air Rebusan Pembalut, KPAI : Mereka Tahu dari Internet

Fenomena Mabuk Air Rebusan Pembalut, KPAI : Mereka Tahu dari Internet

Faktor ekonomi

Hasil penelusuran KPAI, didapati bahwa ‘temuan’ anak-anak ini didasari oleh faktor ekonomi. “Karena tidak punya biaya, sementara sudah kecanduan, maka mereka berupaya mencari tahu dengan bantuan informasi internet tadi,” ujar Sitti.

Sitti menegaskan, KPAI terus berkoordinasi dengan banyak pihak untuk menangani fenomena ini. Namun, tetap, garda terdepannya adalah keluarga dan lingkungan terdekat.

“Deteksi dini atas perubahan perilaku anak-anak di sekitar kita, perlu menjadi bahan bagi para orang tua agar menjadi lebih waspada,” pungkasnya.

Fenomena remaja minum air rebusan pembalut wanita sempat terjadi pada awal tahun ini. Kasus ini kembali muncul setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah menangani kasus tersebut.

Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah, AKBP Suprinarto mendapati ada dua remaja yang kini sedang ditangani oleh pihak medis. Dua remaja yang merupakan anak jalanan itu pun terkena dampak dari minum air rebusan pembalut wanita tersebut.

AKBO Suprinarto menemukan kejadian itu di berbagai daerah di Grobogan, Kudus, Pati, Rembang dan Kota Semarang bagian Timur. Mayoritas pengguna adalah anak remaja usia 13-16 tahun.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.