KAIRO (jurnalislam.com)– Faksi-faksi utama Palestina, termasuk Hamas, mencapai kesepakatan penting untuk membentuk komite teknokrat independen yang akan mengelola Jalur Gaza setelah berakhirnya agresi militer Israel.
Kesepakatan tersebut diumumkan dalam pernyataan bersama yang dirilis di situs resmi Hamas pada Jumat (24/10), usai pertemuan faksi-faksi Palestina di Kairo, Mesir.
Menurut pernyataan itu, kelompok-kelompok Palestina sepakat untuk “menyerahkan pengelolaan Gaza kepada sebuah komite sementara Palestina yang terdiri dari teknokrat independen” yang akan mengatur urusan kehidupan masyarakat dan layanan dasar, bekerja sama dengan negara-negara Arab dan lembaga internasional.
Selain itu, para faksi juga menyerukan kepada PBB untuk mengeluarkan resolusi resmi yang mengizinkan pengerahan pasukan internasional sementara guna memantau pelaksanaan gencatan senjata di Gaza.
Pertemuan di Kairo tersebut diadakan atas undangan pemerintah Mesir, dengan dukungan mediasi dari Turki, Mesir, dan Qatar, sebagai bagian dari upaya diplomatik regional untuk mengakhiri perang genosida Israel terhadap rakyat Palestina.
Dalam pernyataan bersama itu, faksi-faksi Palestina menegaskan komitmen mereka untuk:
– Menegakkan dan memastikan pelaksanaan gencatan senjata secara penuh;
– Menuntut penarikan total pasukan Israel dari seluruh wilayah Gaza;
– Mendesak pencabutan total blokade yang telah berlangsung selama 17 tahun;
– Membuka kembali semua perlintasan perbatasan; dan
– Meluncurkan proses rekonstruksi menyeluruh guna memulihkan kehidupan normal bagi dua juta lebih warga Gaza yang terdampak perang.
Faksi-faksi tersebut juga menyepakati pembentukan komite internasional yang akan mengawasi pendanaan serta pelaksanaan proyek-proyek rekonstruksi Gaza.
Selain itu, mereka menuntut agar PBB mengesahkan mandat bagi pasukan internasional sementara untuk memantau dan menjaga stabilitas gencatan senjata di seluruh Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, kelompok-kelompok itu juga menyerukan penghentian seluruh bentuk penyiksaan dan kekerasan terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, serta mendesak Tel Aviv mematuhi hukum dan konvensi internasional yang melindungi hak-hak para tahanan.
Sebagai langkah lanjutan, faksi-faksi Palestina sepakat untuk menggelar pertemuan nasional mendesak yang akan mempertemukan semua elemen Palestina guna menyusun strategi nasional terpadu dalam menghadapi fase politik pascaperang dan memperkuat persatuan internal. (Bahry)
Sumber: TRT