Faisal Basri Ungkap Masuknya Ribuan TKA China Ditengah Pandemi

Faisal Basri Ungkap Masuknya Ribuan TKA China Ditengah Pandemi

JAKARTA(Jurnalislam.com)– Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengungkapkan ribuan tenaga kerja asing atau TKA China masuk ke Indonesia untuk proyek nikel di Morowali. Jumlah tenaga asing itu lebih besar ketimbang yang dilaporkan oleh pemerintah sebesar 3.500 orang.

“Ribuan ya, kalau yang 20 atau 200 itu yang tertangkap media tetapi media tidak bisa menangkap seluruh yang masuk ini. Karena modusnya lewat charter flight dari China ke bandara Sam Ratulangi, dari Sam Ratulangi diangkut lagi pakai pesawat Wings Air ke Morowali, itu ribuan setiap bulan di era pandemi,” ungkap Faisal dalam tayangan YouTube Refly Harun, yang diunggah pada Rabu, 28 Juli 2021.

“Oleh karena itu banyak orang protes kita dibatasi kenapa mereka bisa masuk. Atas nama proyek nasional bikin batrai, padahal sampai detik ini belum ada yang bikin batrai,” imbuhnya.

Faisal juga menyinggung ucapan Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan TKA China yang masuk hanya 3500 pekerja saja,

“Wong sebulan saja lebih dari 1000. Barangkali betul pak Luhut 3500 itu mungkin yang memiliki izin pekerja, sebagian besar tidak memiliki izin kerja mereka pakai visa kunjungan,” ungkapnya.

Menurut Faisal, TKA China yang datang tersebut bukan hanya tenaga ahli tetapi juga sebagai pekerja buruh,

“Dan gaji mereka utuh karena dibayar dikeluarganya di China, jadi mereka tidak punya efek belanja ke warga sekitarnya karena mereka bawa juru masak sendiri,” katanya.

“Jadi orang yang datang itu tenaga ahlinya sedikit tapi yang banyak adalah tukang kebun, satpam, sopir forklift, dan pekerja buruh yang semacamnya,” pungkas Faisal.

Kemudahan masuknya buruh asing tersebut menimbulkan protes dari berbagai pihak, sebagaimana diketahui data Kementerian Ketenagakerjaan menyebut ada 29,4 juta pekerja terdampak pandemi Covid-19. Jumlah itu termasuk mereka yang terkena PHK hingga dirumahkan tanpa upah.

Kontributor: Bahri

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.